Mohon tunggu...
Panser Dwi Puspita
Panser Dwi Puspita Mohon Tunggu... -

Aku hanyalah sebutir pasir di sepanjang pantai,. begitu kecil dan tak terlihat,..

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Tentang Pertumbuhan dan Perkembangan

14 Oktober 2010   14:16 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:25 296
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Seringkali seseorang menganggap pertumbuhan dan perkembangan itu sama. Pada dasarnya memang hampir sama, keduanya sama-sama menunjuk pada suatu proses untuk menjadi lebih sempurna. Kita Ibaratkan pada seorang bayi yang baru lahir, ia hanya dapat menangis dan bergerak ala kadarnya lalu selang beberapa bulan ia mulai bisa merangkak, kemudian berjalan, berlari, makin dewasa makin banyak hal yang dapat ia lakukan,  dan mulai melakukan apa saja yang ingin ia lakukan. Dalam proses tersebut sebenarnya telah terjadi suatu pertumbuhan dan perkembangan yang berjalan seiring.

Bayi, sosok manusia yang sangat kecil, tubuhnya saja hanya berkisar 3-4 kg dan tingginya hanya sekitar 50cm, lama kelamaan ia akan tumbuh menjadi seorang anak kecil, remaja, dewasa, dan akhinya menjadi orang tua. Semakin bertambahnya usia, semakin bertambah pula jumlah, ukuran, berat badan dan organ organ-organ lainnya. Jadi pertumbuhan itu dimaksudkan untuk menunjuk kepada hal-hal yang berhubungan dengan penambahan jumlah, ukuran, serta dapat dilihat secara transparan, langsung menggunakan panca indra karena seringkali berhubungan dengan fisik.

Dalam hal lain, bayi sewaktu baru dilahirkan hanya dapat menangis (tidak tahu apa-apa), lama kelamaan ia bisa merangkak, memegang sesuatu, berjalan, berlatih berbicara, menirukan apa-apa yang ada di sekitar mereka, hingga akhirnya menjadi seorang anak kecil yang mulai bergaul dengan lingkungan sekitar, dari berbagai pengalaman membuat ia dapat mengetahui mana yang baik dan buruk, kemudian ia akan bisa memilah-milah apa yang harus dan tak harus dilakuakan, ia juga akan mulai mencoba sesuaetu yang baru, belajar dan mempelajari, mencari tahu jawaban atas semua pertanyaan yang muncul dari benaknya. Hingga saat ia tumbuh dewasa, ia mulai mempraktikkan apa yang ia peroleh, kemudian ia akan mulai menciptakan sesuatu yang baru dari apa yang ia pelajari, ia selalu mengolah kemampuannya serta memperdalam pola pikirnya. Selang beberapa waktu ia dapat melahirkan penemuan-penemuan serta berbalik menjadi penyumbang ilmu.

Intinya, perkembangan bukan sebatas pertumbuhan fisik, di dalamnya juga tercangkup suatu penyempurnaan potensi yang dimiliki baik dalam hal akademik maupun nonakademik, ada kaitannya juga dengan bertambahnya kemampuan kognitif, psikomotor, afektif serta hal-hal yang berhubungan dengan psikis (intelegen, emosi, pola pikir, dll). Jadi perkembangan selain dapat dilihat dengan indra juga dapat dirasakan manfaatnya secara psikis dalam kehidupan nyata.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun