Mohon tunggu...
Panser Dwi Puspita
Panser Dwi Puspita Mohon Tunggu... -

Aku hanyalah sebutir pasir di sepanjang pantai,. begitu kecil dan tak terlihat,..

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kupas-kupas Seputar Pembelajaran yang Mengaktifkan

17 November 2011   00:08 Diperbarui: 25 Juni 2015   23:34 747
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Ada beberapa hal yang harus dan wajib diperhatikan dalam membelajarkan siswa, yaitu antara lain metode, strategi dan teknik pembelajaran. Agar pembelajaran dapatberlangsung baik, metode, strategi dan teknik pembelajaran yang dipilih herus tepat, sesuai dengan situasi dan kondisi serta menimbulkan dampak positif. Ngomong-ngomong tentang metode, strategi dan teknik mengajar, temen-temen udah pada tahu kan arti dari masng-masing istilah tersebut? Ya, Ketiganya memiliki arti yang hampir sama yaitu sebagai suatu cara yang digunakan guru (pengajar) terhadap siswa (pelajar) untuk mencapai tujuan tertentu.

Metode, ada beberapa macam metode pembelajaran antara lain metode ceramah, tanya jawab, diskusi, demonstrasi dan masih banyak metode-metode lain yang sangat panjang jika dijabarkan satu per satu. Seperti halnya manusia yang tak sempurna, masing-masing metode tersebut juga mempunyai kelemahan dan kelebihan. Dalam metode ceramah misalnya, metode ini menjelaskan bahwa guru dapat dikatakan sebagai penguasa, dan siswa sebagai rakyat. Kenapa demikian? Karena guru mendominasi kegiatan pembelajaran. Siswa dituntut untuk mendengarkan dengan teliti dan mencatat hal-hal penting dari penjelasan yang dijabarkan guru. Sisi positifnya, siswa lebih fokus dalam mengikuti pelajaran, karena jika lengah maka dia bisa ketinggalan pelajaran. Negatifnya, model pembelajaran seperti ini pasti akan membuat siswa bosan dan kreativitas siswa jadi terhambat, karena hanya terbatas pada mendengarkan dan memahami penjelasan gurunya saja.

Begitu pula metode-metode lain juga mempunyai kelemahan dan kelebihan masing-masing, tanya jawab misalnya, metode ini dapat menumbuhkan keberanian dalam mengemukakan jawaban tapi akan membuang waktu bila peserta didik tidak responsif terhadap pertanyaan. Kalau metode diskusi, dapat menimbulkan kreativitas dalam ide, pendapat, gagasan, atau terobosan-terobosan baru dalam pemecahan masalah, akan tetapi seringkali didominasi oleh siswa tertentu, sehingga siswa yang pasif akan telihat lebih pasif.

Metode ceramah kini mulai ditinggalkan karena dianggap kurang efektif, begitu pula metode-metode yang lain. Sebenarnya bukan metodenya yang buruk, tapi pengajarlah yang harus pandai memilah-milah metode yang tepat untuk digunakan dalam pembelajaran yang sedang berangsung sesuai dengan materi yang tengah diajarkan. Kita tidak harus memilih dan melaksanakan satu metode saja dalam membelajarkan siswa, kita dapat memakai metode tertentu dalam pelajaran mata pelajaran tertentu disesuaikan dengan materi. Selain itu, kita dapat mengkolaborasi metode-metode tersebut agar tidak terkesan monoton, dengan menggabungkan beberapa metode misalnya.

Kemudian tentang strategi dan teknik, strategi dan teknik dapat dartikan sebagai cara khusus untuk mendapatkan suatu hal.Kita dapat memahami kedua istilah tersebut dengan mensimulasikan pertanyaan ke dalamnya, strategi (dengan cara apa?), teknik (bagaimana caranya?). Strategi dalam pembelajaran berarti siasat guru untuk mengoptimalkan interaksi antara siswa dengan komponen-komponen lain dari sistem instruksional secara konsisten. Teknik merupakan cara yang akan digunakan untuk menrealisasi strategi tersebut. Misalnya, untuk mengundang perhatian siswa dan menghindari rasa jenuh, guru menciptakan suatu permainan yang berhubungan dengan mata pelajaran.

Dulu dalam mengoptimalkan belajar siswa guru mungkin akan menggunakan cara mengulang-ulang materi agar siswa lebih paham akan materi tersebut, cara seperti itu tentu sangat membosankan bukan? Tentu. Kalau sekarang, guru lebih cenderung mengaktifkan siswa dengan menerjunkan langsung siswanya ke lapangan/ melaksanakan berbagai praktikum yang sesuai dengan meteri untuk menarik perhatian siswa sekaligus memahamkan mereka tentang materi yang tengah diajarkan. Hal tersebut tentu lebih efektif dan akan meningkakan kemampuan siswa, karena selain memahami konsep mereka juga dapat menerapkan konsep tersebut secara langsung.

J

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun