Mohon tunggu...
Panondang Panjaitan
Panondang Panjaitan Mohon Tunggu... Aktor - Writing randomly

Trying my best to be a better and even wiser...

Selanjutnya

Tutup

Diary

Kupang ke Medan

3 Februari 2024   10:50 Diperbarui: 3 Februari 2024   10:52 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Desember lalu, kami mendapat khabar duka dari Medan, bahwa Bapak sudah dipanggil Tuhan... Kami yang tinggal di Kupang merasa sedih teramat dalam karena tidak bisa melihat Bapak serta mendengar kata-kata terakhir beliau, hanya melalui videocall WA yang kami rutin laksanakan untuk mengetahui perkembangan kesehatan Bapak selama di rawat di Rumah Sakit di Medan. Bapak...Desember ini seharusnya menjadi momen indah untuk merayakan ulang tahun mu ke 67 dan berfoto keluarga bersama anak, mantu dan cucu-cucumu... 

Kami pun memesan tiket untuk melihat jasadmu dan memberikan penghormatan untuk terakhirnya sebelum dikebumikan ke kampung halaman, kami menantu dan cucu-cumu , berempat kami memesan tiket untuk pulang ke Medan lusanya.

Musim natal dan tahun baru ini betul-betul dimanfaatkan agen penerbangan lokal untuk meraup untung besar dengan menaikkan harga tiket pesawat yang lumayan mahal, akhirnya kami pun memilih berangkat ke Medan dari Kupang via Malaysia, Kuala Lumpur... Untuk menemuimu Pak...

Gedung-gedung pencakar langit Kuala Lumpur, Merdeka Tower dan Petronas Twin Tower  dan mulusnya jalan Tol dari KLIA ke KL untuk kami transit sehari di Kuala Lumpur sebelum besok terbang ke Medan untuk tiket yang lebih hemat. Hatiku hampa... rindu kenangan manis semasa kecil bersama Bapak yang kini telah pergi meninggalkan kami... rindu pak dengan kesederhanaan dan nasihatmu, aku bersyukur dan bangga punya Bapak sepertimu, maafkan aku ya Pak belum bisa memberikan terbaik ataupun mewujudkan mimpi-mimpimu... Aku yakin dan berdoa selalu Bapak sudah sembuh dan tenang di surga...Doakan kami keturunanmu...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun