TBC adalah penyakit yang disebabkan oleh Mycrobactorium Tuberculosae yang terdapat pada droplet atau percik renik yang masuk melalui saluran pernafasan kita dan menyerang paru-paru dan boleh menyebar ke organ lainntya seperti kelenjar getah bening, lapisan otak, tulang dan sebagainya.Â
Gejala utama dari penyakit TB adalah batuk yang disertai dahak ataupun bercampur darah yang lebih dari dua minggu, disertai nafas sesak, keringat malam, nafsu makan menurun, berat badan menurun dan disertai gejala demam, badan lemah.Â
Jika kita mengalami gejala batuk lebih dari dua minggu, coba periksa ke fasilitas kesehatan untuk diperiksa dahak baik dengan BTA atau TCM yang lebih canggih yang bisa mendeteksi ada kuman TB atau resistensi terhadap obat OAT.
Penyakit TB boleh disembuhkan apabila kita teratur meminum obat TB ( OAT) minimal 6 bulan secara teratur dan disertai dengan makan makanan yang bergizi dan istirahat yang cukup. Untuk mencegah resistensi obat terhadap kuman TBC maka obat diberikan dalam Kombinasi Dosis Tetap (KDT) atau Fixed Dose Combination (FDC) dan diberikan selama minimal 6 bulan agar mencegah kekambuhan ataupun resistensi/kekebalan kuman TB.
Efek samping dari pemberian Obat TB biasanya ringan dapat diberikan Vit B6 bila mengalami mual, dan efek pemberian Rifamficin membuat warna urin menjadi merah tapi jangan kuatir, akan kembali warna urin jika sudah selesai pengobatan.Â
Setelah pengobatan lengkap dan hasil pemeriksaan dahak mengalami konversi atau negatif maka pasien dinyatakan semuh dan tampak dari kondisi fisik pasien dengan wajah lebih segar , berat badan meningkat karena nafsu makan menjadi baik, hilangnya keluhan batuk, demam, ataupun nafas sesak.Â
Dibutuhkan seorang Pendampong Menelan Obat (PMO) bagi pasien TB terutama yang berasal dari keluarga untuk selalu memberikan dukungan bagi pasien agar tetap rutin meminum obatnya selama 6 bulan agar pasien sembuh, PMO berperan penting dalam kepatuhan pasien meminum obat TB secara tuntas, dan mampu memberi dukungan bagi pasien yang sering merasa jenuh, depresi dan stres akibat stigma yang dia dapatkan.
TB dapat disembuhkan, mari kita berperan aktif dalam menemukan dan mengobati kasus TB, mari bangsa indonesia menjadi bangsa yang lebih sehat dan bermartabat dalam mengurangi kasus TB. Dimana Indonesia menjadi negara ketiga terbesar pasien dengan TB Paru di dunia. MAri semangat gotong royong dan kepedulian kita dari peran RT, kader Jumatuk ( Juru Pantau batuk) bersinergi dalam menemukan kasus TB.Â
Sangat menyedihkan kita masih mendapatkan banyak pasien yang masih muda dan produktif meninggal akibat penyakit TB, dimana dengan penemuan dan pengobatan lebih awal maka pasien tersebut seharusnya bisa sembuh, sehat dan berproduktif bagi keluarganya. Salam sehatÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H