Mohon tunggu...
Harpan Budi Santoso
Harpan Budi Santoso Mohon Tunggu... -

Just me...

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Kapan Telkom Akan Berbenah Diri?

16 Mei 2015   12:49 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:55 1274
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya berlangganan telepon rumah Telkom kurang lebih selama 3 bulan karena pertimbangan saya memerlukan telepon rumah untuk verifikasi data bank. Sudah menjadi rahasia umum, dalam proses verifikasi data bank (misal : kartu kredit), kepemilikan nomor telepon rumah adalah sangat penting.

Waktu itu saya datang ke Plaza Telkom dan yang saya dapatkan adalah di daerah saya sudah tidak dapat melakukan pemasangan baru. Dalam hati saya, benar seperti apa yang "internet" katakan, bahwa dalam proses pemasangan telepon rumah baru Telkom banyak terjadi kejadian seperti ini. Untuk waktu sekarang ini, sangatlah susah mendapatkan pemasangan telepon rumah Telkom baru melalui jalur resmi. Untuk mendapatkannya, harus melalui jalur belakang. Singkat cerita, saya mendapatkan nomor telepon rumah Telkom baru melalui jalur belakang dengan biaya yang harus saya tanggung kurang lebih adalah 300% dari harga normal.

Karena sudah mempunyai telepon rumah, sekalian saya memutuskan untuk mencoba layanan Telkom Speedy 1 Mbps. Bulan kemarin saat melakukan pembayaran tagihan telepon rumah dan internet Speedy, saya menanyakan kepada CS mengenai penurunan layanan Telkom Speedy saya menjadi 512 kbps. CS memberikan informasi bahwa saat ini sudah tidak terdapat paket 512 kbps dan untuk paket 1 Mbps menggunakan skema bundling dengan paket telepon. Rinciannya, Rp 250.000,- untuk internet dan Rp 50.000,- untuk telepon, pelanggan tidak perlu membayar lagi abonemen dan lain-lain. Karena saya pikir lebih menguntungkan, akhirnya saya memilih migrasi paket tersebut dengan asumsi lebih murah dari paket saya sebelumnya dimana untuk akses internet saja sudah Rp 300.00,-.

Masalah timbul hari kemaren, saat saya datang ke Plaza Telkom untuk berhenti berlangganan layanan Speedy dikarenakan saya dalam beberapa waktu ke depan tidak akan menggunakan layanan tersebut. Namun informasi yang saya dapatkan adalah per 1 April 2015, pelanggan dengan paket bundling internet+telepon tidak dapat berhenti berlangganan layanan Speedy kecuali dengan cara menutup jalur telepon rumah. Jadi dengan kata lain, saya harus mencabut telepon rumah untuk dapat berhenti berlangganan Speedy.

Lho? Kok seperti ini caranya? Informasi ini tidak saya dapatkan sebelumnya. Dan yang menjadi masalah adalah misalnya saya memutuskan untuk mencabut telepon rumah, nanti di saat saya akan memasang telepon rumah saya harus "nembak" lagi! Padahal telepon rumah tersebut sangat saya perlukan di saat saya ada urusan dengan bank.

Speedy, anda itu sudah kalah jauh di segala pasar. Pasar telepon, sekarang siapa yang tidak menggunakan HP? Internet, sekarang layanan broadband kecepatan tinggi sudah menjamur kan? TV berlangganan, TV kabel sekarang mudah dan murah kan?

Kalau anda tidak berbenah, mungkin anda sedang memasang bom waktu di tubuh anda sendiri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun