Mohon tunggu...
Panji Trisna Ardiansyah
Panji Trisna Ardiansyah Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Mahasiswa-Videografer

Hanya mahasiswa dan videographer freelance

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Mahasiswa Untag Surabaya Mengembangkan Usaha Baru dan Memajukan UMKM di Wilayah Ploso, Surabaya

20 Desember 2021   09:46 Diperbarui: 20 Desember 2021   10:20 131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

             

            Pandemi yang masih berlangsung sampai saat ini membuat beberapa system pembelajaran di Indonesia khususnya di Surabaya berubah. Seperti halnya yang seorang mahasiswa dari Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya bernama Panji Trisna Ardiansyah yang mengambil program studi ilmu komunikasi ini tengah melaksanakan kegiatan kuliah kerja nyata (KKN) secara individu pada hari Selasa, (07/12/2021) di wilayah Ploso 1, Surabaya.

            Kegiatan yang dilaksanakan oleh mahasiswa laki-laki tersebut dengan bimbingan dari dosen pembimbing lapangan bernama bapak Drs. Jupriono. M. Si merupakan kegiatan yang bisa membantu masyarakat sekitar terutama pelaku UMKM untuk bisa membuat usaha baru dan sekaligus mengembangkan usaha yang sudah ada agar bisa lebih dikenal oleh masyarakat luas. “Saya inginnya membuat usaha baru dengan modal yang cukup kecil dan membantu masyarakat dalam memasarkan jualan mereka” ujarnya ketika bertemu ketua RT saat perizinan.

            Akhirnya Panji pun berinisiatif untuk membuat abon lele bersama para pelaku UMKM disana karena harga lele yang cenderung lebih murah berkisar Rp. 24.000/kg. ia mengungkapkan dengan modal Rp. 325.000 untuk membeli bahan-bahan yang diperlukan untuk membuat abon lele.

            “3kg lele bisa dibuat 1,2 kg abon lele atau 1200 gram, dengan memasukkan 100 gram abon lele ke wadah toples berukuran 100 gram bisa menghasilkan 12 toples abon lele dengan harga jual berkisar Rp. 35.000” ucap Panji. Dengan bantuan oleh salah satu ibu-ibu pemilik UMKM bernama ibu Susi, Panji membuat abon lele bersama. Selain membuat abon lele, Panji juga mengadakan sosialisasi untuk teknik fotografi produk dan sosialisasi pemasaran melalui Instagram.

Foto Abon Lele yang sudah dikemas. (Dokpri)
Foto Abon Lele yang sudah dikemas. (Dokpri)

            Fotografi produk memang cukup penting jika ingin menarik perhatian para pembeli dengan memperlihatkan gambar yang enak dilihat. Teknik pemasaran melalui Instagram juga penting karena Instagram merupakan salah satu platform media sosial yang paling banyak digunakan masyarakat saat ini. Peluang inilah yang coba dimanfaatkan oleh Panji dengan mengadakan sosialisasi tersebut agar usaha para pelaku UMKM bisa lebih berkembang. Salah satu cara yang digunakan ketika memasarkan produk di Instagram adalah dengan menggunakan Instagram Ads.

            Panji mengungkapkan bahwasannya KKN bukan hanya mata kuliah wajib, namun ia juga ingin membantu masyarakat yang memiliki UMKM agar tetap bisa mendapatkan pemasukan agar bisa terus bertahan dan berkembang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun