Dosen: Apollo, Prof. Dr, M.Si.Ak
Nama: Panji Praba Kusuma
NIM:55522110037
Mata Kuliah: Audit Sistem Informasi
Kampus: Universitas Mercu Buana
Pengenalan Audit Sistem Informasi
Saat ini kita telah masuk ke dalam era globalisasi dimana hampir seluruh aspek kehidupan dalam masyarakat, baik aspek ekonomi, pendidikan, Kesehatan tak terkecuali sektor pemerintahaan saat ini tidak dapat terhindar dari penggunaan teknologi. Hal tersebut mendorong berbagai pihak dalam lingkungan masyarakat untuk berlomba-lomba menggunakan teknologi dalam setiap aktivitasnya. Misalnya saja saat ini berbelanja tidak perlu harus pergi ke toko fisik, hanya dengan menggunakan gawai saja kita saat ini sudah dapat berbelanja untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Tentu saja hal tersebut memberikan peluang juga bagi para pelaku usaha, dimana mereka terus meningkatkan penjualan dengan menggunakan media-media daring yang sudah banyak saat ini.
Pengelolaan usaha pun tak luput dengan adanya perkembangan teknologi. Seluruh proses bisnis dalam suatu usaha saat ini tak dapat dilepaskan dari teknologi, termasuk juga pengelolaan keuangan pada perusahaan. Pengelolaan sistem keuangan yang sebelumnya menggunakan cara-cara manual seperti pencatatan dalam buku pemasukan dan pengeluaran telah mulai tergantikan dengan menggunakan aplikasi. Dengan menggunakan aplikasi-aplikasi tersebut, proses bisnis dalam perusahaan akan lebih efektif dan efisien karena informasi-informasi yang dibutuhkan oleh perusahaan telah terdapat pada aplikasi yang digunakan sehingga pengambilan keputusan pun akan lebih cepat.
Namun demikian, penggunaan teknologi tersebut terdapat risiko-risiko yang dapat menghambat proses bisnis dari perusahaan. Dengan berkembangnya teknologi, perkembangan kejahatan cyber pun juga semakin meningkat. Terdapat ancaman dari luar maupun dari dalam yang dapat mengganggu teknologi informasi yang digunakan dalam perusahaan. Misalnya saja, pencurian data, virus, ataupun manipulasi data yang dilakukan oleh karyawan internal perusahaan. Oleh karena itu, perlu dilakukan audit sistem informasi untuk dapat memastikan integritas data dalam sistem informasi perusahaan.
Menurut Pradini & Andri (2018), audit sistem informasi adalah suatu evaluasi yang dilakukan untuk dapat mengetahui tingkat kesesuaian aplikasi atas sistem informasi dengan prosedur yang berlaku serta mengetahui dan meyakinkan bahwa suatu sistem informasi telah didesain dan diimplementasikan dengan efektif, efisien, dan ekonomis serta mempunyai mekanisme atas pengamanan aset yang memadai dan menjamin integritas data yang memadai. Audit sistem informasi merupakan suatu bentuk operasional yang bertujuan untuk meningkatkan tata kelola teknologi informasi (TI).
Sanyoto Gondodiyoto (2017) menjelaskan Audit sistem informasi adalah pemeriksaan atau audit yang dilaksanakan terkait dengan IT Governance. Audit tersebut merupakan audit operasional yang khusus dilakaukan atas pengelolaan sumber daya informasi pada suatu entitas.
Tujuan dilakukannya audit sistem informasi adalah sebagai berikut:
- Mengamankan aset
- Menjaga integritas data
- Menjaga efektivitas sistem
- Mencapai efisiensi sumber daya.
Dari keempat tujuan tersebut, audit sistem informasi saat ini merupakan audit yang penting untuk dilakukan karena saat ini, sebagian besar perusahaan telah memiliki sistem informasi dalam proses bisnis mereka.
Audit sistem informasi memiliki 2 jenis pengendalian, yaitu:
- Pengendalian umum
- Pengendalian umum merupakan pengendalian yang mengatur lingkungan pada sistem, dari mulai pada saat dibangun, dikembangkan, dipelihara hingga dioperasikan. Pengendalian umum tersebut digunkan untuk dapat memantau pengoperasian dari aplikasi yang digunakan oleh entitas.
- Pengendalian aplikasi
- Pengendalian aplikasi adalah pengendalian yang digunakan untuk meyakinkan bahwa data yang diproses sistem telah lengkap, akurat dan juga tepat waktu.
Audit sistem informasi saat ini juga sudah semakin berkembang. Saat ini sudah banyak perangkat lunak yang dapat digunakan untuk melakukan audit sistem informasi tersebut. Dilansir dari laman https://trisnadi169.blogspot.com/ terdapat beberapa software yang dapat digunakan auditor untuk melakukan audit, antara lain IDEA (Interactive Data Analysis Software), APG (Audit Program Generator), AUDIT-Easy, EZ-R Stats, QSAQ, Random Audit Assistant, Auto Audit, dan masih banyak software yang dapat digunakan oleh auditor termasuk juga Python.
Python
Menurut Jubilee Enterprise (2017), Python merupakan suatu bahasa pemrograman interpretatif yang dianggap mudah untuk dipelajari dan berfokus kepada keterbacaan kode. Python diklaim mempunyai bahasa pemrograman dimana kode-kode pemrograman tersebut tergolong sangat jelas, lengkap, dan juga mudah dipahami. Secara umum, python berbentuk pemrograman dengan berorientasi pada objek, imperative, dan fungsional. Python dapat digunakan untuk berbagai macam keperluan dalam pengembangan perangkat lunak, memiliki lisensi yang dapat digunakan secara bebas oleh siapapun bahkan untuk keperluan komersial, serta dapat dijalankan pada berbagai macam sistem operasi. Beberapa platform yang mendukung Python antara lain:
- Linux
- Windows
- Mac OS X
- Java Virtual Machine
- OS/2
- Amiga
- Palm
- Symbian
Sejarah Python
Python dikembangkan pertama kali oleh Guido va Rossum yang merupakan programmer kelahiran Belanda tahun 1991 dan merupakan lanjutan atas bahasa pemrograman ABC yang berkembang pada saat itu. Nama Python sendiri digunakan oleh Guido untuk nama bahasa pemrograman yang dia ciptakan karena Guido memiliki acara televisi favorit Guido adalah Monty Python’s Flying Circus. Salah satu perbedaan utama Python dengan bahasa pemrograman yang lainnya yaitu pengembangan python tersebut melibatkan jutaan programmer, peniliti, dan juga pengguna dari berbagai latar belakang (tidak hanya dari latar belakang IT). Hal tersebut memungkinkan karena Python merupakan bahasa pemrograman yang bersifat open source.
Mengapa Melakukan Audit Sistem Informasi dengan Python?
Seperti yang telah diuraikan sebelumnya, terdapat 4 tujuan dilakukannya audit sistem informasi. Tujuan tersebut dijabarkan sebagai berikut:
- Mengamankan aset: Audit sistem informasi diperlukan dalam rangka pengamanan aset dari entitas terutama aset-aset yang berhubungan dengan instalasi sistem informasi. Aset-aset tersebut mencakup perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software), sumber daya manusia, data, dokumen sistem, serta peralatan pendukung lainnya dalam sistem informasi entitas.
- Menjaga integritas data: Integritas data berarti data memiliki atribut-atribut yang membuat data tersebut berintegritas. Atribut tersebut antara lain kelengkapan, baik dan dipercaya, kemurnian, dan ketelitian. Tanpa adanya integritas data, maka informasi yang ada pun akan menjadi bias dan dapat menimbulkan kesalahan saat pengambilan keputusan oleh para pemangku kepentingan. Oleh karena itu, untuk menjaga integritas data tersebut, diperlukan pengawasan melalui audit sistem informasi sehingga informasi yang dihasilkan dari sistem informasi dapat mencerminkan gambaran dari organisasi itu sendiri.
- Menjaga efektivitas sistem: Dengan audit sistem informasi, auditor akan dapat memberikan rekomendasi dan meyakinkan bahwa sistem telah menghasilkan informasi yang bermanfaat bagi user.
- Mencapai efisiensi sumber daya: Suatu sistem infomasi dalam entitas menggunakan berbagai macam sumber daya seperti mesin, perangkat lunak, sarana komunikasi, termasuk juga sumber daya manusia yang mengoperasikan sistem tersebut. Untuk dapat mencapai efisiensi tersebut, sistem informasi harus menggunakan sumber daya yang seminimal mungkin dan menghasilkan output yang diharapkan oleh entitas. Audit sistem informasi akan menilai tingkat efisiensi dari sistem informasi tersebut sehingga dapat memberikan rekomendasi untuk dapat melakukan efisiensi atas sumber daya yang digunakan dalam sistem informasi tersebut.
Untuk dapat mencapai tujuan-tujuan di atas, auditor memerlukan software yang digunakan sebagai alat bantu dalam melaksanakan pemeriksaan. Menurut Philippe Peret (2022) dengan menggunakan batuan perangkat lunak tersebut, auditor dapat menekan biaya dan juga menekan orang yang ditugaskan untuk melaksanakan audit sehingga akan menjadi lebih efektif. Misalnya saja, terkait dengan pemeriksaan atas barang persedian. Mungkin untuk perusahaan yang masih relatif kecil, auditor akan dengan mudah untuk melakukan pemeriksaan atas informasi persediaan yang dicatat dalam laporan keuangan dengan jumlah fisik atas persediaan tersebut. Namun seiringnya waktu perusahaan menjadi lebih besar, auditor akan semakin kewalahan untuk melakukan pemeriksaan tersebut sehingga memerlukan sumber daya yang cukup banyak juga. Bandingkan dengan menggunakan perangkat lunak audit, dengan menggunakan perangkat lunak audit tersebut, auditor tidak perlu untuk melakukan analisis data yang jumlahnya sangat banyak. Data-data tersebut akan dapat diolah dengan menggunakan perangkat lunak tersebut.
Contoh lainnya adalah pada saat auditor ingin memastikan bahwa penjualan dan beban telah dicatat sesuai dengan COA (Chart of Account) yang seharusnya. Jika melakukan secara manual, dengan banyaknya transaksi yang ada, auditor tentu akan menjadi kewalahan untuk melakukan pemeriksaan. Namun dengan menggunakan perangkat lunak audit, auditor akan dengan sangat cepat melakukan analisis atas kesesuaian COA dengan transaksi yang telah dicatat.
Dari uraian di atas, dapat kita simpulkan bahwa perangkat lunak yang digunakan oleh auditor dapat membantu auditor itu sendiri untuk dapat mempercepat proses audit. Salah satu perangkat lunak tersebut adalah Python seperti yang telah dijelaskan sebelumnya. Ada beberapa keunggulan dari Python yang membuat auditor dapat mempertimbangkan Python sebagai alat untuk melaksanakan audit sistem informasi, yaitu:
- Mudah digunakan: Python adalah suatu bahasa pemrograman tngkat tinggi yang berarti hampir seperti bahasa manusia dibandingkan dengan bahasa mesin. Perintah-perintah yang digunakan dalam menggunakan Python adalah bahasa Inggris sehari-hari seperti print, input dan lain sebagainya. Karena menggunakan bahasa sehari-hari, sehingga dalam membuat program dengan menggunakan Python, auditor akan dapat menyesuaikan dengan kebutuhan untuk melakukan audit sesuai dengan analisis yang akan dilakukan pada saat audit dengan relatif mudah dibandingkan dengan menggunakan bahasa pemrograman yang lain.
- Kompabilitas dan Kemampuan Tinggi: Python dapat digunakan untuk menciptakan aplikasi yang sederhana sampai dengan aplikasi yang memerlukan kompleksitas yang tinggi karena Python memiliki kemampuan dan kompabilitas dengan berbagai sistem operasi. Hal tersebut tentu akan sangat cocok digunakan oleh auditor dimana dalam melaksanakan audit, terdapat hal-hal yang sederhana hingga kompleks dalam melakukan analisis data.
- Mendukung OOP: Python mendukung bahasa pemrograman berorientasi objek. Hal tersebut akan memudahkan programmer untuk menyelesaikan masalah karena dengan berorientasi objek, maka Teknik yang digunakan dalam pemrograman adalah dengan menggunakan pendekatan atas objek-objek nyata dalam kehidupan sehari-hari.
- Platform independen: Platform independent menunjukkan bahwa program yang dibuat dapat dijalankan pada semua sistem operasi selama terdapat interpreter Python.
- Open Source: Bahasa pemrograman Python ini gratis untuk dikembangkan baik untuk keperluan pribadi bahkan untuk keperluan komersial. Berdasarkan hal tersebut, auditor akan dengan leluasa menggunakan bahasa pemrograman tersebut sesuai dengan kebutuhan audit yang sedang dijalankan oleh auditor.
Selain kelebihan, Python juga memiliki beberapa kekurangan, antara lain:
- Dukungan multiprosesor yang kurang memadai sehingga akan membatasi dalam penulisan kode.
- Developer berpengalaman yang menggunakan bahasa Python tergolong sedikit, sehingga pengembangan aplikasi-aplikasi dengan bahasa Python tidak cepat berkembang. Untuk dapat mengembangkan suatu teknologi, tentunya dibutuhkan keahlian oleh para pakar, sehingga apabila hanya sedikit developer berpengalaman yang menggunakan suatu bahasa pemrograman, tentu saja pengembangannya akan terhambat.
- Menghasilkan konsumsi memori yang cukup tinggi sehingga kurang ideal untuk memory intensive task.
- Dikalangan mobile app developer, bahasa python masih belum populer dalam Pembangunan aplikasi mobile. Di era saat ini, telepon selular sudah sangat berkembang bahkan sudah dapat menggantikan komputer untuk digunakan untuk berbagai keperluan. Dengan sedikitnya mobile app developer yang menggunakan Python tentu perkembangan bahasa ini pun juga menjadi terhambat.
Walaupun dalam penggunaannya bahasa Python masih terdapat kelemahan seperti yang telah diuraikan di atas, bahasa Python masih diterapkan dalam berbagai bidang seperti analisis data, Pendidikan, Kesehatan, manufaktur, dan lain sebagainya. Dilansir dari laman www.dqlab.id, terdapat perusahaan-perusahaan terkenal yang menggunakan bahasa pemrograman ini untuk mengembangkan produk mereka yaitu Google, Spotify, Youtube, Instagram, Facebook dan Netflix.
Melakukan Audit Sistem Informasi Menggunakan Python
Proses audit sistem informasi merupakan suatu proses audit yang kompleks. Hal tersebut karena auditor harus melakukan trasir dari setiap data, mulai dari output yang dihasilkan, penginputan data ke dalam sistem, hingga ke bukti-bukti transaksi. Sehingga untuk dapat menanggulangi hal tersebut, auditor dapat membaginya ke dalam subsistem yang lebih kecil dan melakukan audit secara terpisah terhadap subsistem-subsistem kecil tersebut.
Dalam melakukan audit, terdapat tahapan-tahapan yang perlu dilakukan oleh auditor, antara lain:
- Perencanaan. Perencanaan merupakan proses yang harus dilakukan auditor untuk mendapatkan pemahaman yang memadai terkait dengan proses bisnis dari auditee. Pada proses ini, auditor menentukan ruang lingkup audit, tujuan pengendalian dan tingkat materialitas. Selain itu, auditor juga melakukan perencanaan terhadap sumber daya sehingga proses audit dapat berjalan dengan efektif dan efisien. Dalam tahap ini, auditor juga perlu untuk meminimalkan risiko audit dengan membuat program audit awal.
- Persiapan Program Audit. Program audit yang dirancang oleh auditor harus disesuaikan dengan proses bisnis perusahaan, baik terkait dengan industri perusahaan lingkungan perusahaan, sampai dengan sistem informasi yang dimiliki oleh perusahaan. Dalam program audit, perlu ada ruang lingkup, sasaran, prosedur, serta rincian administrasi berupa perencanaan dan pelaporan.
- Pengumpulan bukti. Bukti-bukti audit yang memadai dikumpulkan dengan tujuan untuk dapat mencapai sasaran audit dengan efektif. Bukti-bukti audit tersebut dapat dilakukan dengan analisis atas dokumen, observasi dari proses-proses serta keberadaan fisik barang dan lain sebagainya.
- Penarikan kesimpulan. Setelah mendapatkan bukti-bukti audit yang memdai dan melakukan penelaahan atas bukti-bukti tersebut, auditor perlu membuat kesimpulan hasil audit yang akan mengarah pada opini audit.
- Memberikan opini audit. Opini audit tersebut diberikan di dalam laporan hasil audit yang diserahkan kepada auditee.
- Tindak lanjut. Auditor harus melakukan pemantauan tindak lanjut atas rekomendasi hasil audit yang dilakukan oleh manajemen.
Setelah mengetahui tahapan audit, lebih spesifik lagi, berikut ini merupakan beberapa tahapan dari audit sistem informasi.
- Perencanaan audit. Sama seperti audit secara umum, dalam melakukan audit sistem informasi auditor perlu juga melakukan perencanaan audit. Perencanaan audit ini juga dilakukan untuk mendapatkan pemahaman yang menyeluruh terhadap klien seperti proses bisnis klien, prosedur klien, dan juga sistem informasi dari klien.
- Pengujian Pengendalian. Auditor melakukan pengujian pengendalian apabila auditor menilai bahwa pengendalian risiko klien berada pada level dibawah maksimum. Hal itu dilakukan oleh auditor agar dapat mengefisienkan biaya testing.
- Pengujian transaksi. Auditor melakukan pengjuian terhadap transaksi untuk mengevaluasi apakah terdapat kesalahan dan proses yang jarang terjadi di dalam transaksi yang mengakibatkan adanya kesalahan yang material dalam laporan keuangan. Pengujian ini dilakukan dengan menelusuri jurnal mulai dari sumber dokumen, memeriksa data-data dalam sistem termasuk penginputan data ke dalam sistem, dan menguji keakuratannya.
- Pengujian saldo atau keseluruhan hasil. Pada tahap ini, auditor perlu unntuk memperhatikan aset dan kesatuan data. Jenis-jenis pengujian yang dapat dilakukan adalah dengan konfrmasi piutang, perhitungan ulang aset tetap, dan perhitungan secara fisik atas persediaan.
- Penyelesaian Audit. Dalam tahap ini, auditor akan melakukan pengujian tambahan terhadap bukti-bukti yang telah didapat untuk meyakinkan bukti-bukti tersebut telah memadai, relevan dan akurat untuk dijadikan dasar dalam penyusunan laporan hasil audit.
Audit atas Chart of Account Coffee Shop Dengan Menggunakan Python
Saat ini tengah berkembang coffee shop di Indonesia. Banyak sekali coffee shop baru yang menjajakan kopi yang beraneka ragam sesuai dengan trend di masyarakat. Sejak dahulu, memang kopi menjadi kebiasaan pada masyarakat Indonesia. Hal tersebut lantaran Indonesia memang salah satu penghasil biji kopi terbaik secara global. Tak heran maka banyak kalangan yang menyukai citarasa dari kopi itu sendiri.
Pada gaya hidup modern seperti saat ini, kopi sudah menjadi bagian dari gaya hidup mereka. Orang-orang dari berbagai kalangan saat ini tidak lagi pergi ke coffee shop hanya untuk menimati kopi yang memiliki citarasa khas dari suatu coffee shop, namun juga untuk menghabiskan waktu serta bersantai dengan rekan-rekan ataupun dengan keluarga. Bahkan banyak kalangan yang melakukan pekerjaan atau mengerjakan tugas-tugas sekolah maupun kuliah di coffee shop karena dianggap lebih nyaman apalagi ditemani oleh secangkir kopi.
Dengan perkembangan gaya hidup tersebut, tentu saja coffee shop menjadi lebih berkembang yang memberi dampak positif yaitu memperbesar usaha dari coffee shop itu sendiri. Atas hal tersebut, tentu saja terdapat peningkatan risiko yang salah satunya adalah kesalahan penjurnalan dalam laporan keuangan yang diakibatkan oleh banyaknya transaksi pada suatu coffee shop walaupun mereka telah menggunakan sistem informasi. Oleh karena itu, perlu dilakukan audit yang lebih mumpuni agar dapat mendeteksi kesalahan-kesalahan yang berdampak pada laporan keuangan dari coffee shop itu sendiri.
Selain itu, dengan perkembangan zaman pula, coffee shop pun mulai menggunakan teknologi informasi untuk menjalankan proses bisnis mereka, tak terkecuali terhadap pelaporan keuangan. Atas hal tersebut, audit sistem informasi perlu dilakukan untuk menjamin bahwa laporan keuangan dari coffee shop tersebut telah terbebas dari kesalahan-kesalahan contohnya kesalahan input kode akun (Chart of Account).
Dengan berkembangnya coffee shop dan juga meningkatnya transaksi-transaksi pada bisnis tersebut, tentu saja akan membuat auditor kewalahan untuk dapat melakukan audit terutama atas jurnal transaksi pendapatan dan beban. Oleh karena itu, auditor pun perlu menggunakan aplikasi yang dapat digunakan untuk melakukan audit sistem informasi atas transaksi-transaksi di coffee shop tersebut. Salah satu aplikasi yang dapat digunakan adalah Python.
Untuk dapat melaksanakan audit sistem informasi menggunakan Python, maka tahap awal adalah melakukan instalasi Python. Berikut tahap-tahap untuk melakukan instalasi Python.
1. Tahapan pertama adalah melakuka unduh aplikasi Python melalui laman https://www.python.org. Saat ini versi terbaru adalah Python versi 3.12.0. Sesuaikan dengan sistem operasi yang digunakan.
2. Setelah unduhan selesai, selanjutnya adalah memulai untuk melakukan instalasi dengan membuka file yang sudah didownload dan akan muncul tampilan seperti di bawah ini.

3. Kemudian checklist pada kotak Add Python to Path agar dengan otomatis Python akan berada pada Path yang seharusnya. Setelah selesai melakukan instalasi, akan muncul tampilan seperti gambar dibawah ini. Pilih disable path length limit agar maksimal dalam penggunaan karakter.

4. Setelah Python sudah terinstal dengan baik, maka langkah berikutnya adalah mengunduh Visual Studio Code pada laman resmi https://code.visualstudio.com.

5. Kemudian lakukan instalasi Visual Studio Code pada komputer dan pastikan yang kita unduh sesuai dengan sistem operasi yang kita gunakan.


Berikutnya adalah proses untuk melakukan audit atas kesesuaian jurnal dengan chart of account dari perusahaan. Berikut ini adalah langkah-langkah yang dapat dijalankan dengan menggunakan Python.
1. Pertama, buka aplikasi Visual Studio Code yang telah kita install sebelumnya.
2. Kemudian buat sebuah folder baru yang berisikan file atas data-data yang akan dilakukan audit.
3. Buat sebuah file Python dengan nama main.py. Caranya adalah dengan klik kanan pada visual studio code, lalu pilih New File, dan beri nama main.py.
4. Masukan kode sesuai dengan gambar berikut ini pada file main.py untuk melakukan impor data file yang akan kita lakukan audit.


5. Berikutnya adalah klik Run Python File untuk memulai analisis atas data menggunakan Python. Dan berikut ini adalah hasil dari analisis menggunakan Python.

Dari hasil tersebut, terdapat tiga transaksi yang terjadi kesalahan dalam penginputan kode akun (chart of account) dimana kode akun tersebut tidak terdaoat dalam COA perusahaan. Atas hal tersebut mencerminkan bahwa kemungkinan telah terjadi kesalahan dalam kesalahan penginputan kode akun atas sampel tersebut sehingga perlu ditrasir lebih jauh lagi terkait dengan penginputan kode akun atas transaksi-transaksi pada coffee shop tersebut.
Hal tersebut penting untuk dilakukan karena apabila terjadi kesalahan kode akun terutama untuk transaksi-transaksi yang material akan dapat membuat laporan keuangan dari coffee shop tersebut bias dan menimbulkan kesalahan informasi yang diberikan kepada pemangku kepentingan. Oleh karena itu, auditor harus memberikan rekomendasi bahwa terkait pencatatan kode akun atas transaksi tersebut perlu untuk dilakukan supervisi sehingga meminimalisir terjadinya kesalahan.
Berikut ini adalah tautan yang berisi daftar file pengoperasian Python agar dapat dipelajari dan dikembangkan dengan audit-audit lainnya: https://github.com/panjipraba/TB_1_Audit_Sistem_Informasi
Daftar Referensi
Enterprise, J. (2017). Otodidak Pemrograman Python. Elex Media Komputindo.
Pradini, T., & Andry, J. F. (2018). Audit Sistem Informasi Front Office Pada World Hotel Menggunakan Kerangka Kerja COBIT 4.1. IKRA-ITH Informatika: Jurnal Komputer dan Informatika, 2(1), 18-25.
https://student-activity.binus.ac.id/himka/2020/10/13/pentingnya-audit-sistem-informasi/
https://trisnadi169.blogspot.com/2011/07/software-audit-sistem-informasi.html
Rahman, S., Sembiring, A., Siregar, D., Prahmana, I. G., Puspadini, R., & Zen, M. (2023). PYTHON: DASAR DAN PEMROGRAMAN BERORIENTASI OBJEK. Penerbit Tahta Media.
Gondodiyoto, S. (2007). Information System Audit+ Approach of COBIT. Jakarta: Mitra Wacana Media.
Saragih, R. R. (2016). Pemrograman dan bahasa Pemrograman. STMIK-STIE Mikroskil, 1-91.
Peret, Philippe. (2023). Information System Audit: How to Control the Disgital Disruption. Canada: CRC Press
https://dqlab.id/belajar-python-kenali-kelebihan-kekurangan-penerapan-serta-cara-mendownloadnya
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI