Mohon tunggu...
Panji Nugraha
Panji Nugraha Mohon Tunggu... Tukang Ojek Online -

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Bukan Angling Darma (Bag. 3)

9 Desember 2016   02:24 Diperbarui: 9 Desember 2016   11:26 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ragu Arya melepas Ekor Naga Pertala dari Perangkap Tikusnya.
"Floub.." Seberkas Cahaya Menyilaukan Mata Arya Beberapa Sa'at.
Di Kedip-kedipkan Matanya, mencoba melihat apa yang Terjadi.
Terperangah Arya melihat Ruang Kamarnya hampir di Penuhi oleh Tubuh Besar Naga Pertala.
Naga Pertala Bergerak Terbang Memutari Kamar Arya. Kemudian tanpa Arya bisa melihat Kecepatanya, Tangan Sang Naga Sudah Mencengkram Kepalanya.
Tekanan Kuat di Kepalanya Membuat Arya Mencoba Meronta. Namun Jangankan Meronta, Berteriak saja Arya tak bisa.

Arya Terbangun, Matanya Memandang Keseliling kamarnya.
Sinar Matahari menerobos dari Jendela Kamarnya.
"Semalem Mimpi apa Beneran yah.." Batin Arya sambil Memegangi Kepalanya yang Sakit Luar Biasa.
Arya bergegas menuju Kamar Mandi, Ia harus Cepat kalau tak mau Terlambat untuk Kuliah.

Di Depan Kos-kosannya Dia melihat beberapa Anak Kecil sedang menjahili Se Ekor Kucing dengan cara mengikat Ekornya dengan tali yang di Ganduli kaleng. Hingga Kucing itu Berputar-putar Mengejar kaleng yang terikat di Ekornya.
"Woi... Kalian jahat amat sih... Coba kalau kalian yang di Jahilin kaya Gitu Mau ga...!" Anak-anak itu Langsung kabur mendengar Omelan Arya.
Arya Membungkuk mencoba melepaskan Tali yang mengikat Ekor Kucing itu.

"Terima Kasih Bang.."
"Ya, Sama-sama.." Jawab Arya.
Namun Arya tersentak Kaget Baru sadar kalau yang mengucapkan Terima Kasih itu adalah Kucing.
"Tunggu-tunggu.. apa Barusan yang ngomong Terima Kasih itu Bener Kamu.." Arya Memandang Wajah Kucing itu dengan Teliti.
"Ya iyalah Bang... Kan Saya yang barusan Abang Tolongin." Jawab Kucing itu.
Arya tak melihat Kucing itu Membuka Mulutnya ketika Berbicara.
"Tapi Kok Mulutnya ga terbuka Waktu Ngomong, Jangan-jangan Ada yang ngerjain Gue nih.." Arya Celingukan Mencari-cari Siapa tau ada yang sedang Mengerjainya.
"Kami bangsa Hewan tidak Berbicara dengan Mulut Bang, Tapi dengan Telepati, Semua Hewan Mengunakan itu untuk Berkomunikasi satu sama lain." Terdengar Suara Kucing itu lagi.
"Berarti Aku tak Perlu Berbicara dengan Mulutku untuk Berbicara dengan Hewan..?" Arya Bertanya dalam Hati pada Kucing itu.
Beberapa sa'at tak ada Jawaban dari Kucing itu.
"Barusan Aku Bicara padamu dalam Hati, tapi Kok Kamu ga denger..?" tanya Arya pada Kucing itu.
"Telepati itu beda sama Ngomong dalam Hati Bang, Saya tau Abang dapet Ilmu dari Naga Pertala, untuk bisa Berbicara dengan Hewan, Tapi Abang tetap harus Belajar Berbicara dengan Telepati kalo engga, Abang bakal kaya Orang Gila yang Ngomong sama Hewan." terang Kucing itu.

"Bang Arya ga papa kan..? kok Keliatanya lagi ngobrol Sama Kucing sih.." Bu Ningsih Pemilik Kos-kosan Mencolek punggung Arya.
"eh engga Bu, biasa Saya mah bu, kalo liat Kucing Jantan Warna Putih Belang hitam gini suka inget Sama Kucing Saya dulu waktu Kecil." Arya Ngeles Kaya Supir Bajaj.

BERSAMBUNG.....


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun