Mohon tunggu...
Penjolkoming
Penjolkoming Mohon Tunggu... Jurnalis - Menghimbau agar para berperkara segera mempertanggungjawabkan , terutama PNS yang melanggar peraturan kedinasan , sebagaimana Kwajiban dilakukan oknum Oknum PNS bermasalah kriminal Pidana

Aquarius

Selanjutnya

Tutup

Nature

Satu Pikiran Saja Tak Cukup

13 Desember 2020   11:49 Diperbarui: 13 Desember 2020   11:52 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
jembatan roboph ( dokpri)

BrataposMedia.ID _ Pat- Opini_ -ddf- Tak ada orang yang hanya mempuanyai satu pikiran saja , orang boleh mempunyai satu badan tetapi mereka punya banyak fikiran ..misalnya dalam suasana terlalu serius , dan orang tiudak punya alternatif maka tak bisa  sesuatu ditentukan dalam satu langkah saja , adalah untuk mengambil beberapa kemungkiunan berbeda  manusia akan kaku ditempa takdir .Pemecahan masalah adalah sikap dan kemampuan. Memahami penyebab, isi dan akibat dari suatu masalah adalah langkah pertama dan kemampuan untuk mengatasi suatu masalah membutuhkan pengalaman, keahlian, ketrampilan, sumber daya dan pemikiran kreatif.  Banyak orang pandai mencari masalah atau mengacungkan jari pada masalah atau hanya mengacungkan jari pada orang lain. Namun, banyak dari mereka yang tidak mampu menyelesaikan masalah atau mengatasi masalah.Karena seringkali mudah mengacungkan jari pada suatu masalah atau seseorang. Tapi tidak mudah untuk menyelesaikan suatu masalah. Mereka yang memiliki kualitas kepemimpinan akan mengidentifikasi masalah, dengan mendengarkan orang lain dan juga mendengarkan kritik, sehingga mereka dapat menyelesaikan masalah dengan pendekatan multi-dimensi.

seringkali mudah mengacungkan jari pada suatu masalah atau seseorang. Tapi tidak mudah untuk menyelesaikan suatu masalah.
Mereka yang memiliki kualitas kepemimpinan akan mengidentifikasi masalah, dengan mendengarkan orang lain dan juga mendengarkan kritik, sehingga mereka dapat menyelesaikan masalah dengan pendekatan multi-dimensi.
Dalam organisasi apapun, ada orang yang cepat mencari masalah dan ada yang cepat tidak bertanggung jawab atas masalah tersebut. Tetapi mereka yang memiliki kapasitas kepemimpinan yang baik akan segera melihat opsi kreatif untuk memecahkan masalah begitu mereka memahami masalah.
Pemecahan masalah membutuhkan sikap mempelajari semua aspek dari suatu masalah: pro dan konteksnya, aktor terlibat dan memahami konsekuensi dari masalah tersebut. Hal ini juga karena sejauh mana masalah sering dipengaruhi oleh sebab, konteks, budaya dan konsekuensi. Dan tanpa memahami detail semua ini dan semua informasi, seringkali sulit untuk menyelesaikan suatu masalah dan masalah. ( sholikul hadi Danusat/ Brataposinvestigasi)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun