MENGENAL KAIN TENUN KHAS DESA SADE LOMBOK TENGAH
Keberagaman kebudayaan Indonesia sudah tidak asing lagi di mancanegara. Dengan memiliki banyak pulau membuat Indonesia dikelilingi suku budaya. Salah satunya yang cuku memikat adalah kebudayaan yang ada di Pulau Lombok.
Pulau Lombok memiliki banyak kebudayaan tradisional. Salah satu dari budaya tradisional yang terdapat di Pulau Lombok ini adalah Desa Sade. Desa Sade adalah Desa Tradisional Sasak atau yang masyarakatnya masih mendoinasi suku Sasak asli. Desa Sade ini berada di Rembitan, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat. Desa Sade merupakan  salah satu desa di Pulau Lombok yang masih mempertahankan adat istiadat suku Sasak.
Salah satu kebudayaan yang masih melekat ialah penggunaan Kain Tenun. Kain Tenun suku Sasak memiliki ciri khas yang kental, apalagi Kain Tenun ini dibuat secara tradisional oleh masyarakat Desa Sade.
Menurut salah satu Narasumber yang kami wawancarai dan merupakan masyarakat asli Desa Sade bahwa Kain tenun sade ini sudah ada sejak ratusan tahun yang lalu," Sejak Desa Sade ini berdiri Kain tenun sade ini sudah ada, bahkan dulu oleh para tetua dari desa sade kain tenun ini dijadikan sebagai bantal dan juga sebagai sumber mata pencaharian  jika terjadi gagal panen" ucap beliau (Jum'at, 26 Mei 2023).
Kain tenun di desa Sade telah dikembangkan, dipelihara atau dilestarikan oleh masyarakat tradisional yang merupakan bentuk material yang berkembang dari generasi ke generasi dan bukan  suatu hal yang baru tetapi ini merupakan budaya turun temurun yang telah dilakukan oleh masyarakat desa sade, diampu secara komunal dan tidak selalu bermakna dalam budaya di Lombok Tengah. Kain tenun Sade ini merupakan bentuk ekspresi budaya tradisional Sasak, dan  mempunyai nilai budaya dan kearifan lokal yang  dipelihara dalam setiap kelompok masyarakat adat Sasak yang tumbuh dimasyarakat.
Seiring dengan perkembangan  zaman  kemampuan menenun semakin langka. Desa Sade inilah yang masih mempertahankan  menenun menjadi warisan turun temurun bahkan banyak sekali wisatawan mulai dari local maupun luar daerah bahkan luar negeri yang berkunjung di sade, salah satu ciri khas yang menarik perhatian wisatawan adalah kain tenun sade, selain memiliki beragam  motif dan pola yang menarik yang paling dikenal adalah beberapa dibawah ini :
- Motif  Selolot ini digunakan untuk alas pada mayat, mereka percaya bahwa kain selolot kan memberikan rasa sejuk dan nyaman kepada seseorang yang meninggal akan tetapi dengan perubahan zaman, masyarakat setempat dalam penggunaaan kain ini digunakan pada saat upacara adat nyongkolan.
- Motif tapok  kemalo, biasanya digunakan untuk bebengkung atau dodot yaitu semacam ikat pinggang, dan digunakan pada saat suku sasak bergembira karena hasil panennya yang melimpah dan pada upacara adat lainnya ,
- Motif batang empat, digunakan dalam kegiatan adat seperti pelaksanaan ajen-ajen, digunakan sebagai sabuk pada saat nyongkolan dan nyelabar yaitu menandatangani keluarga sang perempuan pada prosesi pernikahan adat suku sasak.
- Motif  ragi Genep, motif ini biasanya digunakan untuk menambah aksesoris perempuan sasak yang sebagai penambahan pada pakaian lambung untuk putri, lambung yaitu pakaian adat suu sasak.
- Motif kembang komak, motif ini digunakan dalam acara sorong serah pada saat mmelamar seorang gadis dan sering juga digunakan oleh laki-laki dalam upacara adat mesejati yaitu nyelabar (memberitahukan pihak keluarga perempuan) bahwa anaknya telah dilarikan atau menikah.
- Motif  Bereng, Bentuk kain ini digunakan oleh para orang tua dan orang yang lagi sakit sebagai selimut untuk menghangatkan badan mereka.
- Motif  Krodat, kain ini biasa dipergunakan pada saat adat upacara pernikahan sorong serah ajikrame sebagai ajen-ajen.  dari zaman dahulu sampai saat ini pewarna yang digunakan untuk mewarnai kain tenun khas Desa Sade adalah berbahan dasar alami yang diambil dari sekitar tempat tinggal. Sumber bahan pewarna mereka yaitu dari tumbuhan berupa daun,buah,akar, maupun kulit pohon. Umumnya.
Adapun fungsi-fungsi kain tenun tradisional di Dusun Sade terdiri dari tiga fungsi yaitu:
a. Fungsi Sosial
Dalam fungsi sosial ini, semua masyarakat berhak untuk menggunakan sebuah kain tenun tradisional yang ada di Dusun Sade, akan tetapi tidak sembarang dalam penggunaannya. Kain tenun tersebut dapat digunakan pada saat acara upacara adat dikarenakan fungsi dari kain tenun tersebut memang lebih dominan digunakan pada saat acara adat.
b. Fungsi Fisik