Mohon tunggu...
Panji Dwi Prasetyo
Panji Dwi Prasetyo Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

seorang mahasiswa yang merasa masih buta akan keilmuwan, haus akan ilmu

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kegiatan Jurnalisme yang Bergantung pada Algoritma Media Sosial dan Pengaruhnya terhadap Independensi

6 Oktober 2024   17:19 Diperbarui: 6 Oktober 2024   17:21 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pengantar

Dalam era digital, jurnalisme mengalami transformasi signifikan yang dipengaruhi oleh kemajuan teknologi, terutama media sosial. Algoritma media sosial memainkan peran penting dalam menentukan informasi yang diterima oleh publik, dan hal ini berdampak langsung pada independensi jurnalisme.

Algoritma Media Sosial dan Seleksi Informasi

Secara umum, algoritme media sosial diprogram untuk mengoptimalkan keterlibatan pengguna dengan memberikan pengguna konten paling relevan dan paling menarik berdasarkan preferensi individual mereka. Namun, kebiasaan ketergantungan dari algoritme tersebut cenderung menciptakan bias informasi. Dewan editor yang tergantung sebagian besar pada algoritme media sosial sebagai sumber distribusi untuk membawa informasi penting ke negara tersebut mungkin diberikan kebutuhan untuk menarik pengikut tertentu untuk memastikan visibilitas konten mereka. Jadi, mereka kemudian akan jatuh ke dalam pujaan untuk membuat apa yang seharusnya benar-benar berita netral dan tidak memihak.

Dampak terhadap Independensi Jurnalisme

Terkait permasalahan tersebut, ketergantungan pada algoritma media sosial dapat menjadi ancaman terhadap independensi jurnalisme. Jurnalis mungkin merasa terdorong untuk membuat konten lebih raupan yang bersifat sensasional atau kontroversial untuk meningkatkan peringkat dan klik. Akibatnya, berita yang dihasilkan mungkin cenderung lebih dangkal dan berorientasi pada aspek berita yang akan menarik reaksi individu pada tingkat emosional. Hal ini dapat mereduksi kualitas informasi dan menghambat peran pengawas jurnalisme karena pembuat kebijakan lain dari kekuasaan.

Contoh Kasus di Indonesia

Fenomena ini juga dapat dilihat di Indonesia, di mana banyak platform berita online yang melakukan bias dalam pemberitaan untuk membagikan berita "yang mendatangkan keuntungan" karena sangat tersebar. Media Baru dan Jurnalisme di Indonesia oleh Dedy N. Hidayat menggambarkan bagaimana media sosial telah merubah jurnalisme di negara tersebut, dan membahas bagaimana jurnalis menjaga integritas mereka dengan intimidasi yang diterapkan oleh algoritma.

Kesimpulan

Ketergantungan jurnalisme pada algoritma media sosial memiliki dampak signifikan terhadap independensi dan kualitas informasi yang disajikan kepada publik. Untuk mengatasi hal ini, jurnalis perlu mengembangkan strategi yang menyeimbangkan antara popularitas konten dan integritas jurnalistik, memastikan bahwa berita yang disampaikan tetap obyektif dan mendalam.

Daftar Pustaka

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun