Mohon tunggu...
Panji Damar
Panji Damar Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

hobi membaca dan olahraga

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Peran Penting Pendidikan Kewarganegaraan untuk Bangsa Indonesia

4 Oktober 2024   17:10 Diperbarui: 4 Oktober 2024   17:18 170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Pendidikan kewarganegaraan adalah pelajaran yang sangat penting untuk membantu membentuk rasa toleransi, tanggung jawab, dan kesadaran sosial. Pendidikan kewarganegaraan bertujuan untuk memberikan bekal nilai nilai kebangsaan dan pemahaman komprehensif mengenai wawasan nusantara, ketahanan nasional, hak dan kewajiban sebagai warganegara, demokrasi, konstitusi serta HAM dalam menghadapi tantangan globalisasi demi eksistensi Negara Kesatuan Republik Indonesia. 

Kenapa pendidikan kewarganegaraan itu penting untuk bangsa indonesia? karena dalam pendidikan kewarganegaraan memiliki nilai religiusitas, kejujuran, kecerdasan, ketangguhan, kepedulian, demokratis, nasionalis, kepatuhan terhadap aturan sosial, menghargai keberagaman, sadar akan hak dan kawajiban diri dan orang lain. karena pendidikan kewargenagaraan juga yang membantu menyelesaikan masalah dengan cara bermusyawarah, tidak dengan cara main hakim sendiri atau radikalisme.

Dalam pendidikan kewarganegaraan kita diajarkan untuk menghargai satu sama lain, menerima perbedaan dan keberagaman seperti semboyan Bhineka Tunggal Ika, yang berarti meskipun Indonesia memiliki beragam suku, agama, ras, dan budaya, bangsa Indonesia tetap menjadi satu kesatuan yang tidak terpisahkan. 

Jadi kesimpulannya, Pendidikan kewarganegaraan itu penting untuk membantu membentuk rasa toleransi, tanggung jawab, dan kesadaran sosial. Karena Pendidikan kewarganegaraan juga lah kita dapat memahami satu sama lain tanpa memandang perbedaan suku, agama, maupun ras. dan pendidikan kewarganegaraan juga yang mengajarkan bermusyawarah ketika terjadinya konflik atau masalah, tidak dengan main hakim sendirin atau radikalisme.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun