Mohon tunggu...
Panji Dafa
Panji Dafa Mohon Tunggu... -

Mahasiswa Perikanan UGM.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Menerka Langkah Ahok Setelah Bebas

24 Januari 2019   09:01 Diperbarui: 24 Januari 2019   20:55 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
instagram @basukibtp

Basuki Tjahaya Purnama atau biasa dipanggil Ahok telah menjalani masa hukuman dengan total selama 1 Tahun 8 Bulan 15 hari. Ahok mulai menjalani hukuman penjara tepat pada tanggal 9 Mei 2017 setelah putusan dibacakan oleh majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Utara.

Ahok divonis 2 tahun penjara karena terbukti bersalah melakukan penodaan agama atas pernyataan soal Surat Al-Maidah 51 saat berkunjung ke Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu. Dan tepat pada hari ini Kamis 24 Januari 2019 Ahok bebas dari Rutan Mako Brimob dengan total remisi 3 bulan 15 hari. Lalu bagaimana dengan langkah Ahok setelah bebas?

Bagiku, Ahok merupakan pribadi yang dicintai sekaligus dibenci. Bagi mereka yang tak bisa melupakan jasa-jasa Ahok semasa beliau memerintah sebagai Gubernur DKI Jakarta tentu akan sangat berterimakasih atas kehadiran Ahok. Dukungan moral terus mengalir kepada Ahok selama berada di Rutan bahkan hingga detik ini.

Melalui hashtag #WelcomeBackBTP yang pertama kali digaungkan oleh akun twitter pribadi Ahok mencatatkan hampir 30000 tweet dan bercokol di deretan trending topic Indonesia. Tapi bagi mereka yang sulit memaafkan 'kesalahan'---yang sampai sekarang masih menjadi sebuah perdebatan---tentu masih sukar untuk mencintai Ahok. Dengan pertimbangan itu, maka setiap keputusan yang akan diambil oleh seorang Ahok setelah dirinya bebas akan menjadi sorotan publik.

Menurut penuturan Ima Mahdiah, salah seorang staff Ahok yang dilansir merdeka.com (11/12/2018) Ahok berencana akan membuka yayasan BTP Foundation. Sementara untuk sikap politik, Ima menganjurkan untuk semua pihak menunggu agar Ahok yang akan menyampaikannya sendiri.

Sedangkan yang disampaikan oleh Djarot Saiful dalam wawancaranya bersama kumparan.com (21/01/2019) yang notabene merupakan partner kerja BTP saat menjabat, Ahok akan terjun ke dunia bisnis dan menjadi youtuber. Tentu dua hal yang cukup berbeda ini menjadi sebuah tanda tanya besar langkah Ahok kedepannya. Tapi, izinkan saya untuk memberikan sedikit saran kepada BTP langkah yang perlu diambil. Tentu saya pribadi mempertimbangkan kelebihan yang beliau punya serta track record BTP selama menjadi gubernur DKI Jakarta.

1. Ahok cocok menjadi Ketua Umum PSSI

Ahok cocok menjadi ketua umum (ketum) PSSI. Pernyataan ini bukan tanpa alasan. Semenjak Edy Rahmayadi secara mengejutkan mengundurkan diri sebagai ketum PSSI dalam Kongres PSSI di Hotel Safitri, Jakarta beberapa tempo lalu, publik lantas menerka siapa yang pantas menggantikan posisi tersebut. Jabatan Ketua PSSI tersebut kemudian diisi oleh Wakil Ketua Umum PSSI Joko Driyono dengan status sebagai pelaksana tugas. Namun publik tetap menolak kehadiran Joko Driyono sebagai plt ketum PSSI hingga 2020.

Berbekal pengetahuan saya akan sepakbola, juga mempertimbangkan karakter Ahok, saya bersepakat bahwa Ahok pantas menjadi ketum PSSI mengingat PSSI sedang berada dalam zona 'tidak baik-baik saja' setelah banyaknya skandal pengaturan skor liga Indonesia terungkap. Saya yakin, dengan kehadiran Ahok, dengan segala ketulusan bekerja, ketegasan dan keberanian Ahok, Ahok layak diperhitungkan untuk memperbaiki kapal karam PSSI dan menahkodainya menuju gelanggang dunia.

Kalau boleh, Cak Imin melalui akun twitter pribadinya yang telah mendeklarasikan diri untuk maju menjadi kandidat dan Erick Thohir yang dijagokan untuk maju bisa menyerahkan tanggung jawab itu kepada Ahok. PSSI bagi saya tidak cocok untuk diberikan kepada politisi maupun pebisnis. Karena sepakbola bukanlah komoditas politik maupun industri yang hanya mengejar keuntungan semata.

2. Ahok cocok menjadi Menteri Dalam Negeri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun