Mohon tunggu...
panji anang setyawan
panji anang setyawan Mohon Tunggu... -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sastra Cinta Olehku

19 Mei 2016   21:47 Diperbarui: 19 Mei 2016   22:12 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sastra Cinta Olehku....

Sastra malam ini tak begitu indah, harapku tulisan ini sebagai bahan renungan untuknya si pembaca. Karena bagiku setiap kata yang tertulis adalah ungkapan keadaan fikir dan batinku, sebagai bentuk rasa syukur akan karuniaNya yang hadirkan nalar dan perasaan.

Izinkan aku malam ini tuk bercerita akan indahnya romantika.

Adinda...

Bagiku kau tak terlihat cantik, kau pun tak lebih cerdas dariku, "lantas mengapa aku padamu ?", entah apa itu, bagiku kenyamanan yang telah merenggut hati yang lama kosong. Hati yang seakan berniat memberikan kebaikan berbentuk bimbingan dan perhatian, mulutku tak berhenti mengucap kata dengan arah meyakinkanmu, serta tubuh yang tak berat ketika ingin melindungimu. Laki-laki dimanapun sama, dia akan berusaha semampunya untuk yang terkasih, "apakah itu salah ?", bukan, ini jalan yang baik, karena mereka (wanita) tak luput dari sebuah pengertian.

Adinda...

Aku yakin kau faham bahwa usahaku sudah baik, "lantas, mengapa kau lama tak menjawab bahwa itu baik ?", dengan diammu aku mencoba menebak itukah jawaban terbaikmu, bisa tersimpul dalam benak fikirku, bahwa kebaikan usahaku kurang maksimal, dan dengan kuatnya aku lanjutkan usahaku.

Adinda...

Kau telah membuatku sabar, tapi aku harap tidak meninggalkan apa yang membuatku sabar, dan maaf ketika nanti aku meninggalkan kau yang membuatku sabar, meskipun bukan itu yang ku harapkan.

Aaah....

semua tidak ada yang sia-sia, karena hasil takan menghianati prosesnya, karena dua kemungkinan baik akan terjadi sebagai jawaban doa, keyakinan dan usahaku, yang pertama saat ini memang kita berjalan pada arah yang berbeda, tetapi nanti akan bersama menuju satu alamat, dan yang ke dua saat nanti semuanya kandas maka aku hanya berharap bahwa kisah ini menjadikan kita semakin dewasa meskipun kita harus berjalan pada arah yang berbeda selamanya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun