Mohon tunggu...
Panji Adra Rezky
Panji Adra Rezky Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa di Universitas Airlangga

Hobi olahraga dan mendengarkan musik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Implikasi Budaya K-Pop Terhadap Gaya Hidup Masyarakat

30 November 2022   12:22 Diperbarui: 30 November 2022   13:03 630
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Perkembangan teknologi yang semakin marak terjadi di berbagai belahan dunia menyebabkan lalu lintas akses tidak ada batasan dalam memasuki berbagai pengaruh, baik yang berbentuk teknologi, informasi, dan komunikasi. Pada era perkembangan zaman globalisasi ini, budaya asing banyak yang bervariasi hadir di tengah-tengah kehidupan masyarakat. Globalisasi membuat interaksi antar seluruh warga dunia menjadi bebas dan terbuka seolah-olah tidak ada ruang yang memisahkan sehingga menjadikan situasi yang kian sempit dan salah satu dampak yang paling dirasakan oleh masyarakat, yaitu perkembangan teknologi.

Salah satu perkembangan teknologi yang telah mengatarkan budaya asing masuk di kalangan masyarakat Indonesia, yaitu budaya k-pop yang berasal dari sumber negara Korea Selatan. Budaya k-pop sudah menjadi budaya yang dianggap lumrah oleh kalangan masyarakat Indonesia karena perkembangannya yang sudah pesat dan hampir tiap waktu bersinggungan dengan kehidupan keseharian masyarakat. Bahkan lebih jauh, budaya k-pop sudah dijadikan pedoman dalam menentukan gaya hidup masyarakat, seperti fashion, kosmetik, dan serial televisi, atau yang biasa disebut drakor (drama korea). Penyebaran budaya k-pop Korea ini juga terbantukan dengan berbagai platform media massa yang kian giat mempromosikan dan memperkenalkan budaya tersebut, berbagai platform media massa tersebut, seperti instagram, twitter, facebook, dsb.

Dari pengaruh keterlibatan media massa tersebut dalam menyebarkan budaya k-pop membuat masyarakat semakin terbiasa dalam memahami budaya tersebut. Berawal dari sana, kaum generasi milenial perlahan-lahan mulai mengumpulkan informasi mengenai budaya tersebut dan akhirnya mulai menerapkan budaya itu ke dalam keseharian gaya hidup mereka. 

Gaya hidup sendiri merupakan gambaran bagi setiap orang dalam mengenakan busana pakaian dan menggambarkan seberapa besar nilai moral orang tersebut dalam masyarakat di sekitarnya. Gaya hidup adalah cara hidup individu yang diidentifikasikan oleh bagaimana orang menghabiskan waktu mereka (aktivitas), apa yang mereka anggap penting dalam hidupnya (ketertarikan), dan apa yang mereka pikirkan tentang dunia sekitarnya (Plummer, 1983). Jadi, bisa dikatakan bahwa gaya hidup merupakan representasi suatu pola hidup seseorang di dunia yang diekspresikan dalam aktivitas, minat, dan opininya. Gaya hidup menggambarkan keseluruhan diri seseorang yang berinteraksi dengan lingkungannya.

Berdasarkan kajian budaya k-pop terhadap gaya hidup masyarakat di atas, kondisi tersebut jika dianalisis bisa menggunakan teori difusi budaya. Teori difusi budaya merupakan suatu proses menyebarnya unsur-unsur budaya dari satu kelompok ke kelompok lainnya atau dari satu masyarakat ke masyarakat lainnya. Difusi kebudayaan suatu proses yang tidak dapat dihentikan karena bukan merupakan tindakan yang dilakukan orang secara sadar, melainkan tahapan secara otomatis dari perkembangan zaman yang dihasilkan oleh globalisasi. 

Budaya Korean Wave dalam penyebarannya juga mengandalkan unsur dunia hiburan. Proses penerimaan budaya k-pop oleh masyarakat berawal dari hal yang asing dan tidak begitu hype seperti sekarang. Proses yang bisa dicapai hingga sekarang tidak terlepas dari peran media massa, terutama televisi karena pada awalnya budaya kpop sangat sering muncul dalam tayangan televisi. Dari tayangan tersebut, lama-kelamaan masyarakat mengalami hal yang familiar dan terbiasa dengan budaya Korean Wave tidak hanya lagu-lagu kpop, serial televisi atau Kdrama, acara reality show, dan acara talk show.

Dalam kajian analisis tersebut, teori difusi budaya menekankan bahwa suatu unsur budaya k-pop memiliki persamaan di berbagai belahan dunia. Dari sana, terdapat unsur kesamaan budaya karena adanya suatu penyebaran dengan intensitas kecepatan yang berbeda dan berasal dari satu sumber pangkal yang sama, yaitu negara Korea Selatan sebagai pusat dari budaya Korean Wave atau K-pop sehingga menghasilkan tingkat pengaruh yang levelnya juga berbeda di masing-masing tempat yang dituju.

Referensi

Nim, O. M. K., Negeri, S. M. A., Negeri, S. M. A., & Negeri, S. M. A. (2013). ANALISA GAYA HIDUP REMAJA DALAM MENGIMITASI BUDAYA POP KOREA MELALUI TELEVISI ( Studi pada siswa SMA Negeri 9 , Manado ) Pendahuluan. 2.

Savitri, Rina, Alpisah, Wafa, Ali, Mohammad, S. S. (n.d.). TWITTER SEBAGAI MEDIA KOMUNIKASI (STUDI CONTENT ANALYSIS PENGGEMAR K-POP PADA KOMUNITAS ONCE KALIMANTAN SELATAN. Universitas Islam Kalimantan M A B.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun