Mohon tunggu...
Nisa Oktaviani
Nisa Oktaviani Mohon Tunggu... Jurnalis - Mahasiswa

Nisa Oktaviani merupakan mahasiswa aktif jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam, IAIN Syekh Nurjati Cirebon. Memiliki motivasi dan keterampilan di bidang Jurnalistik dan Kewirausahaan. Mahir dalam berbagai organisasi, event, dan sukarelawan. Memiliki kemampuan analisis yang kuat, pemikir strategis, dan negosiasi.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Infrastruktur yang Tidak Memadai, Menyebabkan Banjir hingga Merenggut Nyawa Seseorang

7 November 2022   05:43 Diperbarui: 7 November 2022   06:56 229
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Oleh Febri Maulana

Mahasiswa Komunikasi dan Penyiaran Islam IAIN Syekh Nurati Cirebon

PENDAHULUAN

Indonesia merupakan sebuah negara yang berada di wilayah Asia Tenggara. Indonesia disebut juga sebagai negara kepulauan, karena mempunyai ribuan pulau yang terbentang dari Sabang sampai Merauke. Negara kepulauan ini beriklim tropis serta memiliki curah hujan yang tinggi. Sudah menjadi rahasia umum, ketika musim hujan tiba, maka terdapat beberapa wilayah di Indonesia yang harus kena dampaknya, yaitu banjir. Banjir merupakan kejadian alam yang menyebabkan suatu daerah atau daratan menjadi terendam air. Bukan hanya karena hujan saja banjir terjadi, namun banjir juga disebabkan oleh ulah atau kecerobohan dari manusia. Akibat dari banjir itu sangat berbahaya dan dapat menyebabkan kerusakan pada suatu wilayah, kehidupan, bahkan dapat merenggut nyawa seseorang.

ISI

Banjir yaitu suatu kondisi di mana tidak tertampungnya air pada saluran pembuangan atau terhambatnya aliran air di dalam saluran pembuangan, sehingga menyebabkan air meluap dan menggenangi daerah sekitarnya (Suripin:2003). Banjir disebabkan oleh beberapa faktor dan dapat diklasifikasikan ke dalam dua kategori, yaitu banjir alami dan banjir yang disebabkan karena ulah manusia. Banjir alami disebabkan oleh curah hujan, erosi dan sedimentasi, fisiografi, kapasitas sungai, kapasitas drainase, dsb (Kodoatie dan Sugiyanto:2002). Sedangkan banjir karena ulah manusia penyebabnya yaitu adanya perubahan kondisi DAS, kawasan kumuh dan sampah, drainasi lahan, kerusakan bangunan pengendali air, rusaknya hutan, dsb.

Infrastruktur di Indonesia belum cukup memadai. Hal tersebut dibuktikan dengan kurangnya kualitas serta kuantitas infrastruktur. Infrastruktur yang ada di Indonesia tidak sejalan dengan pertumbuhan dan perkembangan ekonomi yang semakin cepat dan menyebar luas. Seperti di kota-kota besar, sudah banyak bangunan-bangunan megah dan tinggi, selain itu banyak pula proyek-proyek infrastruktur. Hal tersebut menjadi salah satu faktor terjadinya banjir. Mengapa? Karena semakin dikitnya lahan hijau, pemerintah harusnya membangun atau memperbaiki infrastruktur yang dibutuhkan dan dapat dimanfaatkan oleh masyarakat terlebih dahulu, contohnya seperti gorong-gorong yang memadai dan aman.

Akibat dari hujan deras serta infrastruktur yang belum memadai yaitu ketika terjadi hujan deras, beberapa daerah mengalami banjir, banyak air menggenang di sekitaran jalan, bahkan genangan air tersebut arusnya cukup kencang dan menutupi jalan bahkan gorong-gorong yang tidak memadai. Seperti hal nya kejadian yang terjadi pada hari Selasa, tanggal 11 Oktober 2022, salah satu kota di Indonesia yang dikenal dengan sebutan Kota Hujan ini mengalami hujan seharian, sehingga terjadi banjir di beberapa titik. Salah satu titik nya yaitu berada di Jalan Dadali, Kota Bogor. Pada saat itu seluruh ruas jalan di Jalan Dadali tersebut tertutup oleh genangan air, salah satunya yaitu tepat di depan kantor BPJS Kota Bogor terdapat gorong-gorong yang tertutup oleh genangan air, sehingga tidak terlihat dan menyebabkan salah seorang mahasiswi Institut Pertanian Bogor (IPB) menjadi korban. Mahasiswi tersebut bernama Adzra Nabila, melalui sebuah video yang beredar, ia sedang melintas di jalan tersebut dan tidak melihat adanya gorong-gorong tersebut. Hingga akhirnya motor dari korban jatuh ke gorong-gorong, ia pun menahan motornya, namun naas, karena arus air yang cukup deras pada saat itu, ia pun ikut terseret masuk ke dalam gorong-gorong tersebut beserta dengan motornya.

Setelah lima hari dinyatakan hilang, korban ditemukan pada hari Minggu, 16 Oktober 2022 di Kanal Banjir Barat, Jakarta Barat dengan kondisi meninggal dunia.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) DKI Jakarta, Isnawa Adji, mengatakan bahwa korban bisa terbawa sangat jauh dari titik lokasi awal diduga karena debit air Sungai Ciliwung pada saat itu cukup besar.

KESIMPULAN

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun