Akhir-akhir ini saya lebih sering mengunjungi teman, saudara, atau kerabat, yang kebetulan sedang sakit. Walau jauhpun, kalau pas ada waktu saya sempatkan untuk membezuk.
Ada hadis Nabi,- Â saya lupa lengkapnya - tapi intinya: membezuk orang sakit, akan mengingatkan kita betapa besar nikmat kesehatan yg telah Allah berikan kpd kita, supaya kita pandai bersyukur (maaf kalo keliru, saya tdk pandai dibidang agama).
Mungkin bagi teman-teman yang sehat 100% - sehat adalah hal yang biasa. Hal yang bisa anda temui besok pagi-besoknya lagi- besok-besoknya lagi dst......, tp bagi manusia seperti "kami" yg menyimpan sakit yang entah kapan akan muncul, rasanya spt membawa bom waktu yang sewaktu-waktu siap meledak.
Kebetulan sore itu, saya mengunjungi seorang teman yg sedang sakit di suatu Rumah Sakit. Sudah hampir sebulan dia opname. Dia sebaya dengan saya, 35 tahunan dengan 1 anak dan 1 istri. Saya inget benar sewaktu kita SMP, dia termasuk anak yang berbadan gedhe bongsor, pinter, jago maen bola, pokoknya idolanya para teman-teman perempuan saya. Namun sekarang dia kelihatan kurus, badan dan matanya kuning karena ikterik, dan perutnya mebuncit karena asites.
Yup..., teman saya terkena serosis hepatis atau kanker hati. Kanker hati yang berawal dari infeksi virus hepatitis C.
Ketika saya masuk ke ruangannya, saya bisa melihat dari matanya yang telah menguning- dia telah capek menjalani sakitnya. Saya lihat di tubuhnya, pengobatan khemoterapi dan imunoterapi yang telah dilaluinya, telah menghilangkan 50% berat badan tubuhnya, belum lagi rambut yang mudah sekali rontok sepertinya.
Kasihan saya melihatnya.
Saya bukanlah pria penghibur yang pandai merangkai kata untuk menghibur hatinya. Bingung saya, kalimat apa yang harus saya ungkapkan. "Semoga lekas sembuh" hanya itu kalimat 'basi' yang bisa saya basa-basikan.
"Basi?" Yup.... Karena Kita semua tahu, kalau kita hanya mempunyai satu hati, dan jika hati kita telah rusak apalagi oleh kanker, kecil kemungkinan kita kan pulih kembali.
Ada satu pertanyaan dia (teman saya) - yang sulit saya jawab - "Kenapa Allah memberi kita sepasang ginjal, sepasang paru, sepasang kaki, sepasang tangan, mata dan telinga pada tubuh kita. Tapi mengapa Allah hanya memberi kita satu hati ?....."  tanyanya. "......Dan begitu hati kita rusak, jiwa kitapun tidak akan jauh-jauh dari maut. Karena kita hanya ada satu buah hati. - Lain perkara dengan ginjal, paru, mata, tangan, atau kaki kita yg rusak, kita masih bisa hidup dengan satu ginjal, satu paru, satu mata, satu kaki- karena organ-organ tersebut  berpasangan..."
Weis..., sulit untuk menjawab, "Mengapa hanya satu hati di tubuh kita??"
Lagi-lagi- saya bukan pria penghibur, yang pandai merangkai kata-kata untuk menjawab.
Saya jawab, sedikit berfilsafat, Â "Kita hanya punya satu hati, karena Allah menyuruh kita didunia ini untuk mencari pasangannya.... Pasangan hati kita..."