Mohon tunggu...
panhysterectomy TAH
panhysterectomy TAH Mohon Tunggu... -

panhysterectomy - surgical removal of the uterus and the ovaries and oviducts and cervix and related lymph nodes.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Kenapa hanya Satu Hati?

4 Februari 2014   20:57 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:09 438
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Jawaban 'basi' saya kayaknya cukup memuaskan dia. Dia agaknya terhibur... Syukurlah....
...................

Sepulang dari menengok teman saya , -  saya berpikir. "Allah menciptakan segala sesuatu dimuka bumi ini pasti ada alasannya".

Begitu juga kenapa Allah menciptkan kita dengan satu hati. Pasti ada alasannya.
Apakah memang Allah menciptkan satu hati, agar kita mencari pasangan hati kita didunia ini?
Mungkin semua teman-teman sependapat dengan jawaban  saya tadi....

Tapi, kalo kita liat secara anatomi, satu kesatuan hati kita itu sebenarnya ada dua, hanya saja tidak kelihatan secara nyata. Hati kita (yang tampak hanya satu) sebenarnya terdiri dari lobus kanan dan lobus kiri (belahan hati kanan dan belahan hati kiri).
.......Dan pasti ini juga ada alasannya.. Kenapa Allah menyembunyikan pasangan hati kita (lobus kanan dan lobus kiri)  dari pandangan kita?
Terus jika kita mau agak sedikit nakal bertanya, "Kenapa hati kita yang (sepertinya) satu, ternyata sebenarnya hati  kita ada 2 (berpasangan) hanya saja tidak terlihat?

Mungkin teman-teman ada yang tahu jawabannya?
.............

Hehehehe..... seharusnya kalo kita pake analog logika diatas, jawabnya;
Walaupun kita saat ini telah menemukan pasangan hati kita, sebenarnya di lubuk hati kita, ada pasangan hati kita yang tidak kelihatan.
Yah....... seperti lobus hati kita tadi, pasangan hati yg disembunyikan, tidak ada orang yang tahu, yang tahu hanya kita.......
Mungkin itulah kenapa ada 'true love' dan 'true romance'?

Betul gak?
wa'allahu alam......

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun