Mohon tunggu...
Santy Novaria
Santy Novaria Mohon Tunggu... -

Seorang Muda. Penikmat Fiksi. Tukang kritik yang bukan penulis. Anda tidak harus jadi koki handal untuk sekedar merasai mana masakan enak, mana yang kurang garam.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Mungkin Tuhan Memberi Petunjuk Lewat Ayat yang Tak Sempat Dibaca

7 Februari 2011   22:02 Diperbarui: 26 Juni 2015   08:49 295
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
12970909951687745172

Setiap Kun hanya berjodoh dengan fayakuun agar lengkap dia sebagai perkataan ajaib Tuhan, si Penguasa yang Maha Sombong. Sekali waktu saat menerima orderan do'a manusia yang berjubel dalam sehari, Tuhan malas membaca kun fayakuun tadi. Sudah tau Dia siapa yang meminta. Maka jangan heran pada ucap semoga yang terlampau sering menjadi musykil.

Harusnya di dunia ini tak disekat antara baik dan buruk. Kenapa otak tak diletakkan saja di luar batok kepala agar pikiran cabul, meski hanya sekelebat,  jelas terlihat dan sebesar apa isi kepala kita yang sesungguhnya.

Hahahaha

Kalau begitu akan berlomba orang-orang melafazkan alif, ba, ta, tsa. Bar dan dentuman speaker yang menggema akan kalah dibanding  surau tempat mengeja dhomah, tanwin dan sukun lewat pengeras suara karatan tak terganti berkali musim.

______________________

Tak ada yang lebih menggelisahkan bagi perempuan rumah bordil selain tak dapat pelangan meski telah lewat larut malam. Gincu dan pupur sudah mulai luntur dengan busa penyangga dada melorot berkali-kali, tali kutang yang kendur bukan lagi menjadi prioritas utama untuk dibeli jika sudah ada beberapa lembar uang di tangan.

"Kalo sudah tak tahan menjaga selangkangmu, baik kau puasa."

Itu ucapan terkonyol yang pernah didengar Ratmi, perempuan rumah bordil itu. Demi Nabi yang selalu menyampaikan wahyu, dia bukan haus birahi. Hanya saja kalaulah dia tak melacur, siapa bersedia menanggung mulut tiga anaknya yang butuh makan sedang laki mati tak berwarisan?

"Baik kau cari riski halal, Ratmi."

Bukan dia tak percaya pada agungnya Tuhan, tapi bagaimana dia tak kecewa jika orang hanya cakap bernasehat tapi berpaling bila sudah ditadahi tangan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun