Pada sebuah pengajian, seorang ustadz mengajukan pertanyaan kepada para jama'ah, "Bila bapak ibu sekalian mendapatkan sebuah arisan sebesar 20 juta rupiah, lantas bapak ibu ingin membeli sebuah sepeda motor, kira-kira bapak ibu akan membeli motor yang harganya berapa, 6 juta, 8 juta, 10 juta, 12 juta atau 14 juta?" Para jama'ah dengan kompak menjawab, "Yang 14 juta..." Lantas ustadz tersebut mengajukan pertanyaan kembali, "Sekarang di dompet atau saku bapak ibu sekalian ada uang 20 ribu, yang terdiri dari selembar 10 ribuan, selembar 5 ribuan dan lima lembar uang seribuan. Terus ada kotak infaq atau kotak amal lewat di depan bapak ibu. Kira-kira yang mana bapak ibu masukkan ke dalam kotak tersebut?" Para jama'ah kemudian menjawab sambil tertawa kecil namun tetap kompak, "Yang seribu..." *** Begitulah barangkali gambaran umum dari saya dan sebagian orang. Ketika ingin memenuhi kebutuhan, selalu ingin yang terbaik. Namun untuk membantu orang lain, berinfak dan bersedekah, yang diberikan adalah bukan yang terbaik, tetapi yang sudah tidak disukai, sudah tidak terpakai atau bahkan sudah tidak diperlukan lagi. Anda setuju dengan gambaran tersebut? Mudah-mudahan anda semua tidak setuju ya! Karena kita bisa membuktikan bahwa gambaran tersebut tidak berlaku bagi diri kita. Insya Allah... Sumber: Jampang's Blog
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H