Secara tradisional, ekstrak kelopak rosela berkhasiat sebagai antibiotik, aprodisiak (meningkatkan gairah seksual), diuretik (melancarkan buang air kecil), pelarut, sedativ (penenang), dan tonik
 Bagi anak-anak, mempercepat pertumbuhan otak karena mengandung omega-3 memacu pertumbuhan DNA.Melindungi dari infeksi kuman, anti bakteri, anti virus dan mengobati keracunan.Â
Rosella mengandung goosypetin, anthocyanin yang bersifat sebagai antioksidan dan glucoside hibiscin yang bermanfaat sebagai peluruh kencing (diuretic), penurun kekentalan darah, pengurang tekanan darah dan perangsang peristaltik usus. Arginin dan lignin yang berperan dalam proses peremajaan sel tubuh.
Di Indonesia sendiri rosella sering di jadikan Teh cara pembuatan nya pun tidak sulit. Untuk mendapatkan teh rosela, bunga yang sudah dipetik, dijemur di bawah terik matahari selama 1-2 hari agar memudahkan pemisahan lidah kelopak dengan bijinya. Kemudian cuci dengan  air bersih dan jemur kembali selama 3-5 hari.Â
Remas kelopaknya, jika sudah menjadi bubuk artinya kadar air telah mencapai 4-5%. Seduh 2-3 gram teh rosela dengan air mendidih hingga larut dan air berubah menjadi kemerahan.Â
Untuk diet, penderita batuk, atau diabetes gunakan gula rendah kalori seperti gula jagung. Atau setelah dipisahkan dari bijinya, bunga segar rosela yang telah dicuci dapat langsung diseduh dengan air panas.
Sekedar sharing saja ya, motivasi saya masuk fakultas pertanian dan bisnis prodi agroteknologi  karena saya pengen berkerja di salah satu perusahaan pulp and paper terbesar di Indonesia.
Terimakasih telah membaca artikel saya semoga bermanfaat. Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H