Mohon tunggu...
lintang gunung
lintang gunung Mohon Tunggu... wiraswasta -

setitik cahaya bintang diantara sekumpulan galaksi; semoga bisa menjadi terang bagi malam

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Pengulangan

3 November 2013   21:21 Diperbarui: 24 Juni 2015   05:38 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di mana tembang kehidupan telah menerbitkan sekuncup melati, dengan kemudaannya malumalu mulai meruaskan hitam putih.
Talangtalang di atap rumah mulai resah di tinggalkan hujan, yang selalu menuai pacak tak peduli dari uapan mana berasal. Entah dari laut, sungai, selokan atau airmata yang tak pernah surut dari bebukitan yang hilang perawan.
Ratusan belibis mulai meninggalkan pemukiman menuju utara, menyambut musim yang mulai membeku.
Dalam catatan almanak yang berkesinambungan tiap waktu.

121013

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun