Mohon tunggu...
lintang gunung
lintang gunung Mohon Tunggu... wiraswasta -

setitik cahaya bintang diantara sekumpulan galaksi; semoga bisa menjadi terang bagi malam

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sunyi

31 Oktober 2013   23:09 Diperbarui: 24 Juni 2015   05:45 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Bulu mata saling melipat, ada yang meleleh
melumat basah puisi yang bertabur di pipimu
membaca ketukan pada jarum jam
dada kita masih berdetak dalam diam

mengapa waktu tak dapat merapuhkan rindu
pada tawa kanakkanak atau tanah pemakaman
sedang kemboja
selalu indah dalam do'ado'a

tp,211013

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun