Mohon tunggu...
Pangestuningtyas Kusumawardani
Pangestuningtyas Kusumawardani Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswa Universitas PGRI Kanjuruhan Malang

mahasiswa UNIKAMA IG : tyasss.kw

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Genre Sastra Menurut Rene Wellek dan Austin Warren

10 April 2022   12:49 Diperbarui: 10 April 2022   13:07 1889
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Sastra merupakan suatu koleksi puisi, drama, dan, novel. Yang merupakan reaksi terhadap sikap otoriter aliran klasik. Adapun jenis sastra bukan sekedar nama, karena konveksi sastra berlaku pada suatu karya membentuk ciri karya tersebut. Jenis sastra adalah suatu "lembaga" seperti gereja, universitas, atau negara. Sedangkan teori genre adalah suatu prinsip keteraturan. Adapun studi kritik sastra dan penilaian karya sastra pasti menyakut pembahasan tentang struktur-struktur semacam itu.

Setiap karya mempunyai hubungan sastra yang erat dengan karya yang lain. Salah satu ciri penulisan kritik adalah penemuan, dan penyebaran suatu pengelompokan baru, suatu pola generik baru. 

Kebanyakan teori modern cenderung mengesampingkan perbedaan prosa-puisi, lalu membagi sastra-rekaan menjadi fiksi, drama, puisi. Dengan istilah genre perlu diterapkan untuk pembagian jenis secara historis menjadi tragedi dan komedi. Beberapa penelitian berusaha mencari sifat-sifat dasar ketiga jenis dengan cara membuat perbedaan dimensi wktu dan morfologi linguistik.

Roman Jakobson berusaha menunjukkan kaitan struktur gramtika tetap suatu bahasa dengan jenis-jenis lainnya. Yang mengaitkannya ke morfologi linguistik atau ke sikap terhadap alam semesta, tidak menghasilkan kesimpulan objektik. Sekarang, puisi dan novel adalah karya tulis yang umumnya dibaca oleh masing-masing pembaca. 

Sedangkan novel tradisional, seperti epik, mempunyai dialog campuran, ada penyajian langsung ada narasi. Pada abad ke-18 seorang kritikus, Thomas Hankins, menulis tentang drama Inggris yang baginya dalam "beberapa spesies, yakni misteri, moral, tragedi, dan komedi".

Dalam doktrin Neo-Klasik, genre-genre mempunyai perbedaan yang jelas dan harus selalu dibedakan. Tapi kita bisa mengambil kesimpulan bahwa menurut pemikir-pemikir Neo-Klasik, pengertian genre sudah sedemikian jelasnya, sehingga bagi mereka tidak ada permasalahan umum sama sekali. Dalam teori Neo-Klasik tidak menerangkan, menguraikan, atau mempertahankan doktrin perbedaan jenis atau dasar perbedeaan tersebut.

Sumber doktrin ini adalah dari teori Horace yang dogmatis dan doktrin Aristotele yang menekankan pada pengalaman dan hedonisme yang berpindidikan. Doktrin ini merupakan campuran dari doktrin sosial, moral, estetis, hedonistis, dan tradisonal. 

Puisi pada abad ke-18 terdiri dari delapan suku kata, dan puisi pada awal abad ke-20 terdiri dari dua kaki matra. Konsepsi genre pada abad ke-19, bukan bahwa kepatuhan terhadap genre sudah tidak ada sama sekali.

Secara umum, konsepsi kita terhadap genre harus bertolak dari sisi formalistis. Teori klasik juga membuat perbedaan sosial pada tiap genre. Teori genre modern, jelas bersifat deskriptif. Genre menampilkan keseluruhan teknik estetis yang dapat dipakai oleh pengarang dan sudah dipahami oleh pembaca. 

Henry Wells menyebut salah satu nilai yang jelas dari pendekatan genre adalah kenyataan bahwa pendekatan itu memperhatikan perkembangan internal sastra.

Genre-genre primitif atau dasar, yang kalau digabungkan dapat menghasilkan genre yang  lain menurut Jolles adalah : Legende, Sage, Mythe, Rastel, Spruch, Kasus, Memorabile, Marchen, Witz. Masalah genre jelas merupakan masalah inti sejarah sastra dan sejarah kritik sastra, serta kaitan antara keduanya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun