Ketidakfokusan ini menjadi semakin mencolok ketika saya mencoba untuk membaca buku. Saya bisa mulai dengan semangat, namun setelah beberapa halaman, saya merasakan ketegangan di kepala dan kehilangan ketertarikan pada materi yang saya baca. Pada titik ini, sudah tidak bisa melanjutkan membaca.
Pikiran saya mulai mencari-cari objek aktivitas lain, dari buku biasanya paling cepat adalah memegang handphone, membuka media sosial, cek notifikasi atau membuka aplikasi berita online. Ini adalah siklus yang sulit untuk diputus, dan saya yakin banyak orang mengalami hal yang sama.
Seiring berjalannya waktu, semakin banyak informasi yang kita konsumsi, otak kita bisa menjadi kewalahan. Di tengah berbagai distraksi, sulit untuk mempertahankan perhatian pada satu hal.
Kebiasaan multitasking juga berperan besar dalam fenomena ini. Kita sering merasa perlu untuk mengerjakan banyak hal sekaligus, entah itu menjawab pesan, mengecek email, atau membuka aplikasi media sosial.
Ketika kita mencoba untuk membaca buku, otak kita secara otomatis mencari-cari stimulasi lain. Ini menciptakan keadaan di mana kita merasa tidak puas hanya dengan membaca, dan akibatnya, kita kehilangan fokus.
Tips Mengatasi Zoning Out
Setelah menyadari masalah ini dalam diri saya, saya mulai mencari cara untuk mengatasinya. Tentu saja, setiap orang memiliki metode yang berbeda, tetapi saya ingin berbagi beberapa tips yang telah membantu saya. Ini adalah solusi berdasarkan pengalaman pribadi saya yang sederhana namun efektif (setidaknya bagi saya), terutama saat membaca buku.
1. Batasi Jumlah Halaman yang Dibaca
Salah satu solusi pertama yang saya coba adalah membatasi jumlah halaman yang saya baca dalam satu sesi. Saya menyadari bahwa ketika saya membaca terlalu banyak sekaligus, saya cenderung merasa kewalahan dan lebih mudah zoning out.
Sekarang, saya membatasi diri untuk membaca maksimal lima lembar dalam sekali duduk. Setelah mencapai batas itu, saya berhenti sejenak dan memberi tanda pada halaman tersebut.
2. Istirahat Sejenak