Catatan Pribadi Tentang Berkenalan dengan Internet
Bukan menjadi sebuah hal baru lagi apabila kita melihat kemajuan teknologi digital saat ini. Kemajuan ini berpengaruh terhadap akses informasi dari media massa. Media massa yang dulu kita kenal hanya sebatas radio, surat kabar dan televesi, kini sudah merambah ke medium lain. Hal yang sedang hangat dibicarakan sekarang ialah media massa internet.
Di internet sendiri ada berbagai macam fitur, website dan kemudahan lain untuk mempercepat akses informasi yang diperlukan. Kita tak perlu lama-lama mencari dan membaca sebuah buku atau beberapa buku untuk mengerjakan tugas. Tinggal tanyakan saja ke om google dengan mengetik kata kunci yang dikehendaki, maka akan ada ratusan bahkan ribuan tulisan yang berhubungan dengan apa yang hendak kita dapati.
Teringat akan hal pertama yang membawa saya mengetahui apa itu internet. Suatu hari di bulan September tahun 2007, seorang dosen biologi menugaskan kami, untuk membuat paper tentang sel. Dengan pengetahuan yang sangat minim tentang komputer (karena sejak kecil belum diperkenalkan dengan hal ini). Saya bersama teman mulai ke sebuah Warung Internet (Warnet) di belakang kampus. Saya mulai dikenalkan oleh teman tentang internet. Dalam pemikiran awam saya sebelum ke warnet, saya mulai menduga bagaimana bentuk internet sebenarnya. Saya membayangkan internet itu merupakan sosok nyata, ada wujud yang bisa dilihat dan dijelaskan seperti layaknya ketika menceritakan body aduhai seorang cewek yang baru dikenal, bukan abstrak.
Dari perkenalan awal itu, saya akhir merasa tertarik untuk terus ke warnet. Selain bertujuan untuk mencari tugas kuliah, juga untuk mengunjungi aku media social pribadi, men-download lagu, video klip bahkan hanya untuk sekedar berselancar.
Dalam perjalanannya saya mulai berhadapan dengan berbagai tawaran dari berbagai situs di internet dari hal yang ber-triple x sampai berkunjung ke situs yang berhubungan dengan moralitas Dan religiositas. Dari situ saya banyak memahami sendiri dari hasil belajar otodidak tersebut.
Dalam layanan media sosial saya juga berhadapan dengan berbagai pilihan dan motivasi. Masih teringat ketika harus rajin mengecek pemberitahuan ataupu pesan di facebook. Hal pertama yang saya lakukan ialah menambahkan teman sebanyak mungkin yang berjenis kelamin perempuan. Otomatis pilihan pertamanya ialah yang kelihatan cantik dan manis dari Foto profilnya. Ada satu ungkapan yang pernah diperdengarkan teman saya. “berawal dari saling menyukai status Facebook, kemudian perlahan mengomentari, lalu mulai mengucapkan selamat pagi dst, selanjutnya mulai chatting, meminta nomor handphone Dan berujung ke pacaran”. Sebuah tawaran dan perkembangan baru tentang cerita berpacaran anak muda (layaknya dulu dengan berkirim surat).
Dari semuanya itu saya menemukan berbagai keunggulan Dan kelemahan tersendiri dari media internet tersebut. Ternyata perkembangan teknologi telah memberikan berbagai taw ran. Tinggal bagaimana menyikapi dengan bijak. Semoga keranjinganku ber-internet tidak menyebabkan penyakit. Ini cerita saya. Cerita kalian mana?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H