بِسْــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــــمِ
Atas Rahmat Allah SWT saya di ijinkan lagi menulis artikel di situs kompasiana, Sholawat serta salam semoga selalu terlimpahkan kepada jujungan nabi besar Muhammad SAW,
Kita tahu beberapa hari ini indonesia terutama kota Jakarta di gegerkan dengan masalah pelik yang melanda anak-anak sekolah, tawuran memakan korban 1 anak. Peran penting orang tua adalah aspek utama yang harus bertanggung jawab atas perkembangan anaknya tersebut, maka itu demi menghindari kejadian yang berulang kembali, saya akan memberikan beberapa poin keyakinan-keyakinan dasar, yang mungkin bisa dijadikan acuan sebagai orang tua untuk mendidik anaknya berakhlak mulia, hablum minnanas dan hablum minallah, aminn
1. Keyakinan bahwa agama itu adalah satu-satunya pedoman yang mampu membuat manusia mencapai hidup bahagia yang permanen di dunia. Tanpa agama manusia hanya akan mampu mencapai kebahagiaan semu ( temporer )
2. Keyakinan bahwa semua perintah agama itu tidak ada yang tidak bermanfaat langsung bagi pelakunya di dunia ini.
3. Keyakinan bahwa Islam itu agama yang terbaik.
4. Keyakinan bahwa Al-Qur'an itu ciptaan Tuhan, pedoman hidup yang sangat logis, memuat seluruh aspek pengetahuan agar manusia dapat bahagia di dunia dan masuk surga di akhirat kelak.
5. Keyakinan bahwa satu-satunya kebenaran di dunia ini adalah Al-Qur'an dan satu-satunya suru tauladan hidup adalah Rasulullah SAW.
6. Keyakinan bahwa Allah tidak akan ingkar janji. Apapun yang telah dijanjikan-Nya dalam Al-Qur'an tidak mungkin akan dilanggar-Nya.
7. Keyakinan bahwa penyelesaian suatu masalah/problem harus sesuai dengan cara yang diatur Allah dalam Al-Qur'an dan atau Hadist Rasulullah SAW.
8. Keyakinan bahwa dalam memahami ajaran Islam harus terpadu, yaitu selalu " membawa " 6236 ayat Al-Qur'an serta contoh-contoh yang ditunkukkan oleh Muhammad SAW.
9. Keyakinan bahwa manusia diturunkan ke dunia ini hanya sekejap saja yaitu hanya semata-mata hanya diuji ketaatanya dalam melaksanakan " aturan main " Tuhan guna menentukan tempatnya nanti di kehidupan yang abadi.