Semua makhluk hidup di dunia ini pasti memiliki kebutuhan untuk menopang laju kehidupannya, terlebih manusia. Kita selaku manusia memiliki banyak kebutuhan, untuk jasmani juga rohaninya. Kebutuhan jasmani manusia itu bersifat fisik, yaitu makanan sebagai penghilang lapar, minum sebagai penghilang haus, tempat tinggal sebagai tempat untuk berteduh dan kendaraan sebagai alat bantu bergerak dll. Kemudian kebutuhan rohani yang dibutuhkan manusia yaitu cinta, kasih sayang, perhatian dan ibadah kepada Allah SWT.
Di dalam perjalanannya, kebutuhan tersebut nantinya akan dihadapkan dengan keinginan, dimana keinginan jika dilihat secara materi maka berada 1 atau beberapa tingkat diatas kebutuhan. Walaupun terkadang keinginan itu memiliki sifat yang sama dengan kebutuhan, akan tetapi keinginan sudah memiliki fungsi yang berbeda dibandingkan dengan kebutuhan. Sebelumnya perlu kita ketahui bahwa untuk mendapatkan apa yang dibutuhkan dan diinginkan, manusia diharuskan untuk melakukan pengorbanan, baik itu tenaga maupun uang. Dan jika diperhatikan secara seksama maka jelaslah manusia membutuhkan pengorbanan yang lebih besar jika ingin mendapatkan keinginan dibandingkan dengan kebutuhan.
Kembali melihat kepada fungsinya, sudah seharusnya kita mendahului berbagai kebutuhan kita terlebih dahulu dibandingkan dengan keinginan, semisal makanan, fungsi makanan yang paling utama adalah sebagai penambah energi bagi tubuh sehingga tubuh bisa bergerak dan bekerja dengan maksimal, itu fungsi makanan jika dilihat dari fungsi. Akan tetapi jika dilihat dari segi keinginan, maka ada makanan yang jika difungsikan sebagai energi tidak terlalu banyak memberikan energi, akan tetapi jika dilihat dari segi rasa, lezatnya luar biasa, dan bisa kita lihat harga diantara makanan yang sifatnya kebutuhan dengan keinginan sangat berbeda jauh. Maka jika kita melihat sisi prioritas, sudah sewajibnya kita memprioritaskan kebutuhan dibandingkan dengan keinginan. Karena masih ada kebutuhan lain yang harus dipenuhi selain keinginan akan makanan yang lezat yang hanya menjadi penyedap bagi lidah.
Hal diatas baru menjelaskan sedikit perbedaan antara kebutuhan dan keinginan dalam hal yang sama, jika dilihat dalam hal yang berbeda, maka akan tampak bagi kita gambaran kebutuhan dan keinginan di dalam diri kita. Contohnya sebuah keluarga yang berjumlah 3 orang, jika dilihat dari kebutuhan dalam urusan transportasi, mereka hanya membutuhkan motor saja, baik digunakan untuk kerja ataupun keluarga, di dalam perjalanannya ada keinginan untuk memiliki mobil, dengan alasan agar bisa bergerak, berjalan-jalan dengan lebih nyaman,. Jika dilihat dari penghasilan, keluarga tersebut dirasa cukup untuk mencicil sebuah mobil. Akan tetapi tidak ada lagi uang yang bisa di sisakan sebagai tabungan atau keperluan sebagai dana cadangan. Jika dilihat dari kasus diatas, maka keluarga tersebut dibenturkan kepada 2 pilihan, memilih untuk memenuhi kebutuhannya, atau memuaskan keinginannya. Semua orang jika berada di dalam kondisi tersebut memiliki hak untuk memilih, akan tetapi alangkah baiknya jika kita mempertimbangkan dengan bijak di dalam memilih. Semua harus dilihat dari segi prioritas, jangan hanya sekedar memilih berdasarkan kepuasan hati belaka. Semua kebutuhan dan keinginan tiap orang berbeda-beda, tergantung kondisi kesejahteraannya, semakin tinggi strata hidupnya maka akan semakin tinggi keinginan yang ada pada dirinya.
Analogi diatas sedikit banyak terjadi di dalam kehidupan kita, bisa jadi sama atau berbeda tetapi memiliki keterkaitan. Intinya dari apa yang saya tulis diatas adalah, semua pilihan di dalam memenuhi kebutuhan dan memuaskan keinginan harus dipertimbangkan berdasarkan aspek prioritas. Jangan hanya sekedar melihat kesenangan yang sementara saja, tanpa disadari kelak di waktu yang akan datang malah berbuah penyesalan. Jadi, mulailah dari sekarang kita belajar untuk bersikap bijak, karena dengan pilihan yang bijak hidup kita akan lebih tenang.
Semoga bermanfaat
PangeranMenulis.blogspot.com
@abdulmhakim
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H