Mohon tunggu...
ANSAR LANGNGE
ANSAR LANGNGE Mohon Tunggu... Guru - Pendidik

Aku bukan siapa-siapa. Aku hanyalah guru biasa yang ingin memajukan pendidikan Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Belajar dari Keikhlasan Guru Honorer

22 Agustus 2014   01:44 Diperbarui: 18 Juni 2015   02:55 167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam ketentuan Undang-undang, Peraturan Pemerintah, Peraturan Mentri  Pendidikan Nasional yang mengatur tentang guru nyaris secara keseluruhan tidak ada perbedaan antara guru PNS dan guru honorer. Tetapi yang membedakan adalah jumlah nominal gaji/honor atau tunjangan yang diterima. Gaji/Honor tenaga honorer sangat jauh berbeda bila dibandingkan dengan guru PNS. Ketidak sesuaian kondisi tersebut tidak menyurutkan guru honorer untuk memenuhi semua kewajibannya sebagai guru. Tidak alasan bahwa guru honorer boleh malas-malasan karena gaji yang diterima jauh berbeda dengan guru PNS. Tidak alasan guru honorer tidak harus membuat perangkat pembelajaran karena tunjangan yang diterima jauh berbeda dengan guru PNS. Tidak ada alasan bahwa guru honorer tidak perlu memenuhi kompetensi guru (Profesional, Kepribadian, Paedagogik, Sosial) dan tidak alasan guru honorer jam mengajarnya berbeda dengan guru PNS karena guru honorerpun harus memenuhi standar ketentuan yaitu minimal 24 jam mengajar dalam 1 minggu pertemuan. Menarik untuk dicermatin  serta  ditarik benang merah yang selama ini terjadi terhadap guru honorer  dengan kesungguhannya dalam melaksanakan tugas mulia sebagai seorang guru walaupun dengan imbalan yang hampir tidak masuk akal. Jika guru honorer hanya melihat insentif atau gaji saja tentu tidak ada yang bisa bertahan. Tapi rupanya, bukan hanya itu yang menjadi tujuan para guru betah mengajar, bukan sekedar materi yang diincar, melainkan ada banyak hal yang tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Menjadi guru itu adalah sebuah pilihan yang mulia, bahkan banyak yang menyatakan bahwa menjadi guru itu adalah panggilan hati, tergerak dengan sadar demi ikut serta dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Pelajaran sangat berharga yang patut untuk ditiru oleh semua PNS terutama diri saya pribadi, bersyukur atas apa yang didapat, bersyukur bukan hanya dengan kata-kata saja tapi bersyukur juga harus dibuktikan dengan perbuatan. Dalam pelaksanaan tugas keseharian terkadang kita masih datang telat pulang cepat, tidak menyelesaikan tugas pokok dengan baik dan benar sesuai aturan yang berlaku, tidak mau belajar dan mengikuti perkembangan untuk meningkatkan kompetensi. Rasanya ironis. Malu juga. Bersyukurlah kita yang sudah jadi PNS, dan semoga teladan ini dapat diambil hikmahnya bagi kita semua, bahwa hidup adalah perjuangan dan perjuangan butuh keikhlasan. Kepada teman-teman guru honorer teruslah berkarya, engkaulah sebenarnya pahlawan tanpa tanda jasa.

Tulisan ini adalah tugas Diklat Online PPPPTK Matematika.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun