Mohon tunggu...
Pangat Muji
Pangat Muji Mohon Tunggu... -

Mendidik generasi masa depan agar selalu ingat Moral, Tanggungjawab, Kontribusi kepada Masyarakat

Selanjutnya

Tutup

Politik

Iklan Nuklir di TV: Setahun Kebodohan Rakyat

22 Oktober 2010   01:53 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:13 289
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Prestasi minus kesiapan RI menuju negara modern yang berwujud dalam kebodohan dan berdiam diri-nya 'silent majority' rakyat atas apa yang menjadi nasib dirinya sendiri, sungguh membuat kita mengernyitkan kening atas iklan nuklir tersebut.

Walau demi alasan kelistrikan, tetapi ketidak-akurat-an, sifat dasar abai, memori pendek, dan mental mandah menjadi korban, yang menimpa mayoritas rakyat Indonesia, menjadikan teknologi nuklir tetap sulit dibayangkan akan bisa diterapkan di Indonesia. Belum lagi urusan teroris atau rekayasa pihak yang berkepentingan sektarian yang menyusup di bidang hankam, atau skenario kapitalis jangka panjang negara besar piawai nuklir untuk mencengkeram RI di segala bidang dengan pintu masuk teknologi nuklir.

Tertutupnya akses data kinerja Pertamina menyangkut produksi, dugaan penggelapan ekspor, dugaan setor nuansa korupsi triliunan antar pejabat dan institusi negara. Dan demikian pula nuansa yang terjadi pada PLN, tidak bisa dibuat main-main pada teknologi nuklir yang menuntut tingkat presisi tinggi dan menyeluruh dari seluruh tingkat otoritas dan pelaksana.

Kebocoran nuklir berakibat mengerikan bagi rakyat dan akan berkepanjangan hingga puluhan tahun mengingat bahan dasar nuklir, uranium selalu bersifat meluruh dan 'membelah diri' hingga berpuluh-puluh tahun. Sifat mental bawaan yang di atas, apalagi begitu buruknya di kalangan birokrat, dengan contoh Pertamina dan PLN, hingga sekian tahun entah sampai kapan akan sangat tidak cocok untuk disiplin yang disyaratkan bagi penggunaan teknologi nuklir.

Adanya iklan nuklir di televisi kita saat ini hanya sekian contoh lagi dari lebay dan dungu-nya kalangan terkait dan suatu peringatan bagi rakyat bahwa apabila pihak kapitalis sudah akan punya mau seperti ini, segala dana suap milyaran atau triliunan (uang pajak rakyat) akan disiapkan untuk DPR yang cenderung amoral untuk bersorak menyetujui, pihak Pemerintah yang juga cenderung mumpung dan amoral bergegas melaksanakannya, sekali lagi rakyat diam mandah jadi korban, lalu tragedi model Wasior, model Buyat, atau nanti model Bhopal India, model Chernobyl (Rusia) akan terjadi. Siapa lagi yang akan menanggung dan mengatasinya?

Yang bertanggungjawab memang hanya satu: Kebodohan rakyat.

Hari-hari ini ada peringatan setahun kebodohan rakyat yang paling nyata: SBY-Boediono !

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun