Moringa oleifera merupakan nama latin dari tanaman kelor. Jenis sayuran yang dijadikan dalam permainan kartu ini tumbuh subur di derah tropis seperti Indonesia. Tahukah Anda, kelor terkenal di dunia sebagai salah satu pangan alternatif untuk mengatasi masalah gizi buruk loh. Di Afrika dan Asia, daun kelor direkomendasikan sebagai suplemen yang kaya zat gizi untuk ibu menyusui dan anak pada masa pertumbuhan. Apalagi, seluruh bagian dari tanaman kelor memiliki nilai gizi, berkhasiat untuk kesehatan dan manfaat dibidang industri.
Daun kelor mengandung 82 kkal energi dengan protein sebanyak 6.7 gram, lemak 1.7 gram, dan karbohidrat 14.3 gram. Selain itu, daun kelor juga mengandung 440 mg kalsium, 70 mg fosfor, dan 220 mg vitamin C. Kandungan gizi yang tinggi inilah menyebabkan kelor mendapat julukan "Mother's Best Friend!" dan "Miracle tree".
Dengan segala manfaat yang berguna untuk menunjang kesehatan, pengolahan daun kelor di Indonesia masih cukup terbatas. Pada umumnya, daun kelor dikonsumsi sebagai salah satu menu sayuran dengan teknik pengolahan rebus atau goreng. Namun tahukah Anda, kelor dapat dijadikan puding?
Modifikasi kelor menjadi tepung membuat daun ini dapat diolah menjadi berbagai macam produk pangan. Sebagai contoh, puding, cake, nugget, biskuit, hingga cracker. Bahkan tepung kelor ini dapat menjadi bahan fortifikasi atau bahan penunjang di menu ibu hamil dan menyusui sebagai suplemen gizi.
Sangat menarik bukan?
Penasaran dengan resep olahan kelor?
Nantikan artikel pangan lokal selanjutnya hanya di grup diskusi "Pangan Lokal Indonesia"
Tertarik bergabung dan berdiskusi bersama kami?
Ingin mendapatkan informasi mengenai pangan lokal lainnya. Ingin bertanya mengenai resep-resep makanan yang menggugah selera?
Yuk join grup diskusi pangan lokal Indonesia dengan klik link dibawah ini
http://bit.ly/PanganLokalIndonesia atau http://bit.ly/PanganLokalIndo1Â
