Mohon tunggu...
Pandyarva Satria Pratama
Pandyarva Satria Pratama Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pelajar

saya penyuka kebebasan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Membina Komunikasi Islami yang Sopan Dengan Adab Retorika dalam Dakwah

26 Juni 2024   06:10 Diperbarui: 26 Juni 2024   06:45 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oleh: Syamsul Yakin & Pandyarva Satria Pratama
Dosen Retorika Dakwah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Retorika dan dakwah harus menganut adab. Apa saja yang baik digunakan dan apa saja yang buruk harus ditinggalkan. Baik dan buruk dalam konteks ini berlaku secara mutual, baik komunikator (orator dan dai) maupun komunikan (audiens dan mad'u).

Adab dalam Islam adalah aturan tentang sopan santun yang diambil al-Qur'an. Adab inilah yang digunakan untuk menjalin komunikasi antarmanusia. Dalam Islam, secara hirarkis, adab di atas ilmu.

Di dalam dakwah kesopanan, keramahan, dan kehalusan budi pekerti harus diutamakan. Jadi dalam komunikasi Islam tidak hanya berorientasi pada hasil tapi juga pada proses. Inilah tampaknya kepentingan adab dalam retorika dakwah.

Dalam Islam adab dan akhlak berbeda. Adab adalah kumpulan aturan yang bersifat memaksa sementara akhlak adalah panggilan hati. Akhlak adalah respons spontan. Dalam retorika dakwah lebih tepat diusung adab karena bersifat mengikat.

Sementara akhlak atau respons spontan orator atau dai muncul begitu saja  saat ceramah atau pidato. Hal itu muncul bukan karena  aturan agama atau budaya, direncanakan, atau dibuat-buat. Namun akhlak bisa dipelajari, diulang-ulang, dan dibiasakan.

Secara aksiologis, bagi orator dan dai, adab bermanfaat mengajarkan mereka menjadi manusia yang lebih baik dalam berpikir mengambil tindakan menurut waktu dan tempat tertentu. Inilah yang diibaratman sebagai ethos dalam ilmu retorika yang turut memengaruhi komunikan.

Berdasakanr pemaparan di atas adab retorika dapat dipahami sebagai berikut.  Pertama, aturan mengenai kesopanan, keramahan, dan budi pekerti pada saat berbicara  untuk mengajak manusia berbuat baik. Dalam konteks ini kumpualan aturan yang mengikut ditujukan kepada orator atau dai.

Kedua, adab reforika dakwah adalah aturan mengenai apa saja yang baik dan buruk yang terikat dan harus dipatuhi pada saat dai berdakwah atau orator berpidato. Yang ditekankan dalam adab retorika dakwah adalah menjaga diri sifat salah.

Ketiga, adab retorika dakwah tak lain adalah cerminan baik dan buruknya dai dan orator yang tampil di segala media, baik panggung dan mimbar (media tradisional), radio dan televisi (media konvensional), maupun dalam platform media sosial (new media).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun