Dapat dibayangkan betapa kalutnya perasaan para murid pada saat itu. Seorang Guru yang kurang lebih selama tiga tahun hidup bersama dengan mereka telah mati dengan cara yang mengenaskan dalam hukuman yang paling hina pada masa itu. Situasi menjadi semakin mencekam setelah beredarnya kabar di kalangan orang-orang Yahudi bahwa tubuh Yesus diambil oleh murid-murid-Nya (Mat. 28: 11-15). Mungkin hal itu yang menyebabkan para murid ketakutan dan memutuskan untuk berkumpul di suatu ruangan dengan pintu-pintu yang terkunci (19).
Di tengah situasi yang demikian, tiba-tiba Yesus masuk ke dalam ruangan itu dengan cara yang ajaib. Dia mengucapkan salam serta memperlihatkan bekas luka di tangan dan lambung-Nya di hadapan murid-murid-Nya. Kehadiran Yesus tentu mendatangkan sukacita bagi para murid (20). Sebab mereka, kecuali Tomas, pada akhirnya mengetahui secara langsung bahwa Yesus telah bangkit sehingga kesedihan dan ketakutan yang tengah mereka rasakan seketika sirna. Yesus juga menghapus keraguan Tomas setelah seminggu kemudian Dia menampakkan diri untuk yang kedua kalinya di hadapan para murid dengan cara yang sama (26-29).
Kehadiran Yesus di tengah-tengah para murid menegaskan bahwa kasih Allah kepada manusia benar-benar telah dinyatakan melalui kebangkitan Kristus. Relasi antara Allah dengan manusia yang semula rusak akibat dosa manusia telah didamaikan dan disatukan kembali. Manusia tidak lagi hidup dalam kegelapan karena dosa-dosa yang telah mereka lakukan, melainkan hidup dalam terang kasih Allah yang penuh pengampunan dan menghidupkan pengharapan. Oleh sebab itu, seharusnya kita tidak lagi hidup dalam ketakutan dan keraguan sebab Yesus telah bangkit. Dia hadir di tengah-tengah kita dengan membawa sukacita dan damai sejahtera.
Meski demikian, sukacita dan damai sejahtera karena kebangkitan Kristus bukan hanya milik kita. Perlu kita ingat bahwa ketika Yesus menampakkan diri kepada para murid-Nya, Dia juga mengutus mereka sama seperti Bapa mengutus Dia (21). Artinya, Tuhan Yesus juga mengutus kita untuk berpartisipasi dalam misi-Nya bagi keselamatan dunia. Oleh sebab itu, marilah kita memberitakan kabar sukacita dan damai sejahtera Kristus kepada orang lain. Mari bersaksi melalui tutur kata dan tingkah laku kita dalam kehidupan sehari-hari. Amin.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H