Mohon tunggu...
Pandu Adityo
Pandu Adityo Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Pandu, lahir di Bogor, 1 Juni 1994. Salah satu Mahasiswa Universitas Gunadarma ^_^

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Naik Kereta Jaman Sekarang Itu...

4 Oktober 2012   12:47 Diperbarui: 24 Juni 2015   23:16 189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tahun ini mungkin jadi tahun yang aneh untuk rakyat Indonesia. Indonesia sekarang sudah menjadi Negara dengan “kebudayaan” baru. Mulai dari pejabat yang menjadikan korupsisebagai “budaya” Indonesia, anak anak sekolah diberbagai daerah yang rutin melakukan tawuran , dan kenaikan harga segala macam benda tanpa didasari kenaikan kualitas benda tersebut. Sedangkan pemerintah kita entah ada dimana dan bukan lagi menjadi “pahlawan” yang hadir saat semua membutuhkan.

Bisa kita ambil contoh kenaikan harga kereta api yang kenaikannya diresmikan tanggal 1 Oktober 2012 kemarin. Dan, ada yang bisa membedakan bedanya kereta setelah dinaikan dan sebelum dinaikan? Kalo menurut saya: Tidak ada bedanya. Kita tetap desak-desakan, tetap harus kepanasan didalam kereta, dan keamanan pun belum ditingkatkan.

Saya tinggal di Bogor dan salah satu mahasiswa Universitas Gunadarma. Jadi, saya harus naik kereta kalau ingin pergi ke kampus. Bagi saya, naik kereta pagi-pagi itu rasanya seperti sedang “berperang” untuk dapat masuk kedalam gerbong, dan stasiun kereta itu adalah “medan perang”nya. Atau bisa kita ambil kesimpulan: “Hukum Rimba Berlaku”.

Lantas, apa gunanya harga kereta dinaikan jika kualitas sarana dan prasarana saja belum ditingkatkan? malah baru tadi pagi saya lihat diberita kereta jurusan Bogor-Jakarta anjlok di Stasiun Cilebut, dan orang-orang hanya bisa bilang “Untung saja tak ada korban jiwa”. Aneh, kecelakaan kok dibilang untung? Apakah pihak kereta api akan menunggu korban jiwa baru akan bertindak?

Jadi, naik kereta jaman sekarang itu seperti... ya, susah dideskripsikan dengan kata-kata. Lalu, apa solusi dari pihak kereta api untuk mencegah kejadian seperti itu terulang lagi? Mungkin dengan cara mengganti atau memperbaiki rel yang rusak atau tidak layak. Saya juga baca katanya tahun 2013 gerbong setiap kereta akan ditambah menjadi 12 gerbong. Apakah itu benar atau hanya isu belaka? ya…kita berharap semoga itu benar.

Mohon maaf jika ada kata-kata agak menyinggung atau kata-kata yang kurang berkenan.

Salam UG…

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun