Mohon tunggu...
Pandji Harsanto
Pandji Harsanto Mohon Tunggu... profesional -

Penulis Buku Make Your Own Plan!\r\nPerencana Keuangan Independen\r\n\r\nemail : pandji.harsanto@gmail.com\r\n\r\ntwitter : @pandjiharsanto\r\n\r\nwww.pandjiharsanto.com\r\n

Selanjutnya

Tutup

Catatan

FINANCIAL CHEKUP PART 1

12 April 2012   15:08 Diperbarui: 25 Juni 2015   06:42 529
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ketika sebuah rumah tangga dapat membayar atau memenuhi kebutuhannya, kadang Anda tidak menyadari sehat atau tidaknya keuangan keluarga. Pasti Anda pernah mendengar kata Financial Chek Up. Apa sih yang di maksud Financial Chek Up? Financial Chek Up atau Financial Diagnosis digunakan untuk menilai apakah kondisi keuangan sehat atau tidak. Untuk melakukan Fin Chek Up ini, Anda perlu untuk membuat rincian arus kas bulanan dan Neraca Keuangan. Bagaimana membuat Arus Kas Bulanan

  • Hitung Berapa Penghasilan Anda

Anda dapat menghitung berapa penghasilan bulanan atau penghasilan tahunan Anda, untuk yang berpenghasilan tidak tetap, Anda dapat menghitung histori berapa total penghasilan Anda pada tahun sebelumnya. Penghasilan ini dapat berupa gaji, komisi, deviden, hasil usaha, hasil dari sewaan properti, hasil dari kerja profesional, dll.

  • Hitung Berapa Pengeluaran Anda

Pengeluaran yang dihitung meliputi pengeluaran rutin bulanan seperti untuk belanja bulanan, bayar uang sekolah anak, transportasi, pengeluaran pribadi, dll. Ditambah dengan cicilan hutang bulanan seperti cicilan hutang KPR, Cicilan Hutang KPM, Cicilan Hutang Kartu Kredit. Hitung juga pengeluaran rutin yang merupakan pengeluaran tahunan seperti pajak PBB, pajak Kendaraan Bermotor, Premi Asuransi Tahunan.

Selisih antara Total Penghasilan dan Total Pengeluaran Anda merupakan tabungan atau investasi Anda. Tabungan atau investasi ini yang nantinya Anda gunakan untuk membiayai Pengeluaran di masa depan.

Bagaimana Membuat Neraca Keuangan
  • Hitung Asset Lancar

Yang merupakan Asset Lancar adalah asset yang mudah dalam pencairannya, atau asset yang likuid, seperti Kas, Tabungan, Deposito, Emas, Reksadana, Saham.

  • Hitung Asset Tidak Lancar

merupakan asset yang biasanya penggunaannya lebih dari 1 tahun. Asset ini biasanya butuh waktu untuk dijual kembali. Ketika Anda mencatat asset ini adalah dengan mencatatnya sedikit dibawah harga pasar atau wajarnya. Dapat dicatat pula dengan harga dijual kembali ketika Anda butuh uang. Misalnya Mobil, Apartemen, rumah, tanah.

  • Total Asset

Mencatat total Asset ini adalah dengan menjumlahkan Total Asset Lancar dan Total Asset Tidak Lancar.

  • Hitung Kewajiban Jangka Pendek

Kewajiban ini merupakan hutang yang pelunasannya kurang dari atau sama dengan 1 tahun. Misalnya Hutang Kartu Kredit, Hutang KTA.

  • Hitung Kewajiban Jangka Panjang

Kewajiban ini merupakan hutang yang pelunasannya lebih dari 1 tahun. Dalam mencatat hutang ini adalah dengan mencatat berapa hutang pokok dikurangi dengan berapa hutang pokok yang telah dibayar. Contohnya hutang KPR, Hutang Kepemilikan Mobil, Hutang Kepemilikan Apartemen.

  • Total Kewajiban

Mencatat total Kewajiban ini adalah dengan menjumlahkan total Kewajiban jangka pendek dan total kewajiban jangka panjang.

  • Hitung Kekayaan Bersih

Cara menghitung kekayaan bersih adalah selisih antara Total Asset dikurangi dengan Total Kewajiban.

Untuk Menghitung Sehat atau tidaknya rasio Keuangan, kita tunggu kelanjutannya… Selamat Menghitung Keuangan Pribadi…. SUMBER : CEK KEUANGAN BAGIAN 1 Untuk konsultasi dan tips keuangan follow @pandjiharsanto

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun