Mohon tunggu...
Par_Huta Huta
Par_Huta Huta Mohon Tunggu... profesional -

Parhuta-huta adalah sebuah ungkapan khas dari salah satu daerah di Sumatra. Frase ini sebenarnya lebih condong sebagai ungkapan ejekan bahkan bisa berarti melecehkan, sebagai orang yang kampungan dan tidak tahu apa-apa bagi lawan bicara. Tetapi bagiku lain. Parhuta-huta mengandung makna yang "deeply". Ada orisionalitas sekaligus keberanian di sana, jauh dari kampung halaman bukan berarti hanyut oleh arus baru tetapi sebaliknya; sembari belajar di dunia yang baru, semangat dan nilai yang pernah kudapatkan semasa tinggal di sana tetap ada sampai kapan dan di manapun.....

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kerja..kerja..kerja

29 Oktober 2014   18:50 Diperbarui: 17 Juni 2015   19:17 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Keriuhan pasca pengumumam Kabinet Kerja oleh Presiden Jokowi terjadi hampir di semua lapisan masyarakat mulai dari tukang sayur, ojek sampai pekerja-pekerja necis di perkantoran.

Di dunia lain, tepatnya dunia sosial twitter dan facebook, keramaian tak kalah hebohnya. Berbagai tanggapan muncul dan saling berjawab dari berbagai arah. Banyak yang menaruh harapan tinggi tetapi tak sedikit pula yang sinis dan kecewa. Analisa khas media sosial pun beseliweran seolah tak mau ketinggalan dengan suasana istana dan sekitarnya.

Satu hal yang paling banyak mendapat sorotan adalah nihilnya tokoh dari tanah batak yang mengisi pos menteri Jokowi-JK. Kenyataan ini seperti membuka lembaran baru era pemerintahan ala revolusi mental-nya Jokowi. Bayangkan, dari sekian banyak tokoh batak yang digadang-gadang akan duduk di minimal 2 pos menteri rupanya tak satupun yang 'ngeklik' di hatinya Jokowi. Heran, tapi sudah terjadi!

Hari ini, tepatnya 4 hari setelah pengumuman kabinet, slogan 'kerja' yang menempel di nama kabinet minimal 5 tahun ke depan mulai ditunjukkan. Menteri-menteri sudah berkantor, sidak sana-sini, rapat dan lain-lain. Dan sang presiden pun tak mau ketinggalan. Jika menteri masih di seputaran kota Jakarta, presiden langsung menuju Tanah Karo. Masyarakat yang terkena dampak erupsi Gunung Sinabung mendapat kehormatan menjadi yang pertama mendapat kunjungan kerja sang R1.

Selamat buat saudara-saudara yang tinggal di pengungsian Sinabung. Sambutlah presiden kita. Sampaikanlah keluh kesah yang mungkin sebelumnya belum terucap atau sudah namun belum terjawab. Presiden kita ini jawa tapi kunjungan pertamanya adalah ke tanah batak. So, jangan berkecil hati dengan kejadian hari minggu yang kemarin. Sebenci-bencinya Jokowi ke orang batak, kunjungan ke Sinabung adalah jawabannya. Terima kasih Pak Jokowi, salam untuk saudara-saudaraku di pengungsian Sinabung. Jika sempat, singgah dan berenanglah barang sebentar di danau Toba untuk menghilangkan kepenatan.

Dan sekembalinya ke Jakarta, kami tunggu kata-katamu yang membangkitkan gairah itu, kerja..kerja..kerja..*

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun