Serasa tak ada bosannya, beragam musibah sangat akrab dengan negeri ini. Selain kerugian materi, nyawa manusia pun sudah berjatuhan dengan jumlah yang tidak sedikit. Belum kering air mata kesedihan pasca jatuhnya pesawat Sukhoi Juper Jet 100, perhatian kita diajak mengarah ke Hambalang. Memang tidak ada laporan jatuhnya korban menyangkut amblesnya proyek ini. Namun demikian, desa yang terletak di kawasan perbukitan ini menjadi begitu familiar di telinga akhir-akhir ini. Melekatnya nama desa ini di telinga kita selain karena di sana tengah dibangun mega proyek sentra pendidikan dan olah raga, juga karena kasak-kusuk adanya indikasi korupsi besar-besaran yang dilakukan oleh petinggi-petinggi negara.
Apa yang kita baca, dengar dan lihat melalui media bebarapa hari ke depan terkait kejadian  ini? Rasanya tidak perlu terlalu berharap banyak. Sudah bisa ditebak. Yang merasa bertanggungjawab akan tampil di media, konferensi pers dan menjelaskan bahwa penyebab amblesnya bangunan itu adalah bla..bla..bla dan sama sekali tak berkaitan dengan isu yang berkembang selama ini.
Pendeknya, si kambing hitam akan jadi tameng ampuh. Sosok yang tidak jelas wujudnya itulah yang akan kita dengar beberapa hari ini. Kambing...kambing..., jasamu begitu besar bagi para koruptor dan perampok itu. Tapi ingat, banyak yang kecewa denganmu. Pergilah, jangan mau diperalat lagi. Biarkan pelaku kejahatan itu mempertanggungjawabkan perbuatannya sendiri tanpamu...**)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H