Saat ini kita sedang di perlihatkan berita yang sedang hangat-hangatnya yaitu mobil ambulans yang tak diberi jalan saat membawa bayi hingga meninggal.Â
Selain karena ambulans yang mengantarnya tidak diberi jalan, bayi malang itu harus dilarikan ke rumah sakit yang cukup jauh dari rumahnya karena orang tua tidak memiliki biaya berobat ke rumah sakit terdekat.Â
Ambulans yang mengantar bayi malang itu harus menempuh jarak sekitar 16 kilometer dari rumahnya di wilayah Minasaupa, Kecamatan Rappocini, Makassar menuju RSUD Daya. Sejumlah RS terdekat dilewati oleh korban karena ibunya tak punya biaya untuk berobat di RS terdekat tersebut.
Peristiwa miris tersebut terjadi pada Minggu (16/01/2022) malam hingga viral di media sosial. Kejadian tersebut terjadi didaerah Kota Makassar,Sulawesi Selatan.Â
Pada awalnya, terlihat dalam video sebuah ambulans melaju pelan di Jalan Urip Sumoharjo. Diketahui, video itu direkam sopir ambulans setelah bayi dalam mobil dipastikan telah meninggal.Â
Dalam pengakuannya, sopir atas nama Mawardi itu menjelaskan pasiennya meninggal dalam perjalanan karena terjebak kemacetan dan pengendara lain enggan memberi jalan.
Kasus meninggalnya pasien di ambulans turut menjadi perhatian polisi lalu lintas (polantas). Aparat awalnya mengaku akan melakukan penyelidikan. Berselang beberapa waktu kemudian, polisi kembali memberikan tanggapan yang pada intinya menyesalkan sopir ambulans dengan alasan sopir tidak segera berhenti ke RS terdekat.
Dalam kesempatannya, sopir Ambulans atas nama Mawardi menjawab penyesalan polisi soal dirinya melewati RS terdekat di saat kondisi pasien darurat.Â
Mawardi mengaku tak sempat kepikiran hal tersebut.Mawardi menegaskan tidak punya maksud lain. Dia hanya fokus menjalankan perintah keluarga korban yang meminta diantar ke RS Daya Makassar.
Di tengah adu penjelasan polisi dan sopir ambulans, Vivi Sumiati selaku ibu dari bayi yang meninggal turut buka suara. Sumiati mengungkap sebab dirinya membawa bayinya ke RSUD Daya dan melewati sejumlah RS terdekat.Â
Vivi juga mengindikasikan terkendala administrasi apabila hendak berobat ke RS tertentu sehingga dia memilih ke RSUD Daya Makassar meski jaraknya berkali-kali lipat lebih jauh.Â