Mohon tunggu...
Palupi Dewi
Palupi Dewi Mohon Tunggu... wiraswasta -

Love Book.... Food... Crochet....Movie..... going some place... and I'm enjoy my life

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

"The Pianist," Kisah Nyata Tentang Seorang Pianist pada Zaman Nazi

9 Mei 2012   10:20 Diperbarui: 25 Juni 2015   05:30 12086
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
The Pianist; imajinasidetin.blogspot.com

[caption id="" align="alignnone" width="283" caption="The Pianist; imajinasidetin.blogspot.com"] [/caption] The Pianist memang bukan Film baru, Tapi karena penggarapannya yang luar biasa, film ini sangat menarik untuk di tonton kembali.  Film ini benar -benar membawa kita larut pada Zaman itu. Setting, Ilustrasi dan peran - peran tokoh dalam Film ini sangat menyentuh emosi kita sebagai penonton. The Pianist merupakan Film yang terinspirasi dari sebuah memoir seorang pianist Yahudi Polandia pada masa invasi Nazi ( Jerman ) ke Polandia. Disutradai oleh Roman Polanski, dengan bintang utama Adrien Brody yang berperan sebagai Wladyslaw Splizman . Film The Pianist ini telah meraih beberapa penghargaan diantaranya;

Film ini menceritakan kehidupan Wladyslaw Spilzman ( pianist Yahudi Polandia ) bersama keluarganya dimasa invasi Nazi ( jerman ) ke Polandia. Dimasa ini kaum Yahudi mengalami tekanan yang luar biasa, mereka sangat dibatasi dalam melakukan kegiatan diluar rumah, dibatasi memiliki sejumlah uang dan di haruskan memakai ikat tangan berlambang bintang daud kemanapun mereka pergi. Kaum Yahudi dikonsentrasikan ketempat - tempat terpencil, dengan dalih untuk menghindari perang. Ternyata ini merupakan sweeping tetara Nazi terhadap kaum Yahudi. Dan saat itu Spilzman berpisah dengan keluarganya karena diselamatkan seorang temannya. Dia harus bertahan  hidup sendiri dengan menjalani kerja paksa bersama kaum Yahudi lainnya. Teror, kekejaman, kelaparan dan kematian terjadi dimana -mana, kapanpun dapat terjadi pertumpahan darah. Beruntung Spilzman bertemu temannya sesama seniman ( seniman yang berkebangsaan Jerman)  yang akhirnya membantu dia untuk bersembunyi dari tentara Naji. Dalam persembunyian ini Spilzman hampir mengalami kematian karena sakit dan kelaparan. Sampai akhirnya Spilzman harus bertahan hidup sendiri karena tidak ada lagi orang yang melindungi hidupnya, keluar dari persembunyiannya berpindah pindah dari satu bangunan ke bangunan lain untuk mencari makanan. Rasa kesepian dan kehilangan sangat di rasakan Spilzman, kita sebagai penontonpun akan melihat betapa mengharukan kesendirian Spilzman. Namun lagi - lagi Spilzman beruntung hidupnya diselamatkan seorang perwira jerman Kapten wilm hosenfeld ( Thomas Kretschmann ). Dia membuat markas di tempat persembunyian Spilzman, memberikan makanan kepada Spilzman agar dapat bertahan hidup. Beberapa minggu kemudian tentara Jerman mundur karena serangan Soviet, dan ini merupakan harapan Spilzman untuk hidup. [caption id="" align="alignnone" width="450" caption="Spilzman bersama keluarganya mendengarkan perkembangan perang. sumber: sfpw.net"]

Spilzman bersama keluarganya mendengarkan perkembangan perang. sumber: sfpw.net
Spilzman bersama keluarganya mendengarkan perkembangan perang. sumber: sfpw.net
[/caption] [caption id="" align="alignnone" width="496" caption="Spilzman setelah berpisah dengan keluarganya, memakai tanda bintang daud dilengannya. therollingpicture.blogspot.com"]
Spilzman setelah berpisah dengan keluarganya, memakai tanda bintang daud dilengannya. therollingpicture.blogspot.com
Spilzman setelah berpisah dengan keluarganya, memakai tanda bintang daud dilengannya. therollingpicture.blogspot.com
[/caption] [caption id="" align="alignnone" width="275" caption="Spilzman bersama kapten Wilm Hosenfeld, memainkan Chopin-Ballade in G minor."][/caption] [caption id="" align="alignnone" width="600" caption="Spilzman setelah perang usai ( masih mngenakan mantel tentara Jerman yang diberikan kapten Hosenfeld). Pada saat ini Spilzman ditembak para tentara polandia karena disangka tentara Jerman."][/caption] [caption id="" align="alignnone" width="571" caption="Spilzman dalam konsernya setelah perang selesai. thecia.com.au"][/caption] Perasaan getir, sedih, takut, dan haru sangat saya rasakan ketika menonton Film ini, Getir ketika melihat banyak korban yang terbubuh sia - sia, sedih dan takut menyaksikan kekejaman para tentara Nazi, dan sangat haru ketika melihat ada harapan Spilzman untuk melanjutkan hidupnya. Tidak terbayang jika saya hidup di zaman itu, jangan sampai deh,...... Peperangan apapun akan membuat semua pihak rugi, hanya segelintir orang saja yang menikmati keuntungan. Sekian, semoga artikel ini bermanfaat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun