Bagi para wanita, tissue sudah menjadi barang yang wajib ada. Tissue ternyata sudah cukup lama dikenal. Lembaran kertas halus berwarna putih dan ringan ini pertama kali digunakan di Jepang pada abad 17. Pada mulanya masyarakat Jepang hanya menggunakan tissue hanya untuk menutup hidung dan membersihkan ingus. Perkembangan jaman telah menghadirkan berbagai jenis tissue yang memiliki kelebihan masing-masing. Tissue untuk wajah yang dapat dengan mudah kita temukan saat ini pertama kali digunakan di Amerika Serikat pada tahun 1942. Perbedaan jenis tissue wajah adalah teksturnya yang lebih lembut. Selain tissue wajah saat ini bisa kita temukan tissue makan, tissue toilet dan tissue basah. Tissue basah sendiri memiliki beragam jenis antara lain, tissue basah untuk wajah dan badan, tissue basah untuk organ kewanitaan dan tissue basah untuk bayi. Kehadiran tissue sangat menguntungkan khususnya bagi wanita. Tidak hanya untuk mengelap keringat atau ingus saat terserang penyakit influenza, saat ini tissue juga dapat berfungsi untuk membersihkan kotoran yang ada di sekitar kita, misalnya saja di atas meja kerja atau kalau tiba-tiba saja pakaian kita secara tidak sengaja terkena tumpahan air minum saat sedang berdesak-desakan di dalam kereta. Selain itu tissue juga bermanfaat untuk menjaga kebersihan organ kewanitaan. Penting bagi para wanita untuk menjaga organ kewanitaan mereka agar tidak mudah terserang kuman, jamur dan penyakit, salah satunya dengan cara mengelap organ kewanitaan dengan tissue setelah buang air kecil. Membiarkan organ kewanitaan basah setelah buang air sangat rentan terhadap datangnya kuman dan jamur. Toilet umum memang seharusnya dilengkapi dengan tissue, akan tetapi masih acap kali ditemukan toilet yang tidak dilengkapi tissue. Oleh karena itu membawa tissue sendiri akan lebih baik dan lebih praktis.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H