Mohon tunggu...
Abdul Rohim
Abdul Rohim Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Belajar dari kegagalan adalah hal yang bijak

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengembangan Diri Peserta Didik di Sekolah

19 April 2024   00:01 Diperbarui: 19 April 2024   00:15 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pengembangan diri merupakan upaya pembentukan karakter dan kepribadian peserta didik. Pengembangan diri memiliki peran penting dalam proses pendidikan, diantaranya memberikan kesempatan peserta didik untuk mengembangkan diri sesuai dengan kebutuhannya, menunjang pendidikan peserta didik dalam mengembangkan minat dan bakatnya, serta melatih kemampuan pemecahan masalah dan kemandirian.

Terdapat tiga aspek dalam pengembangan diri yang dapat diamati dalam pembelajaran, yaitu:

  • Konsep Diri

Konsep diri merupakan tanggapan individu yang sehat terhadap diri dan kehidupannya. Konsep diri juga merupakan landasan dasar untuk dapat menyesuaikan diri. Dengan kata lain, konsep diri merupakan hal yang sangat mempengaruhi penyesuaian diri dan merupakan faktor penting dalam perkembangan diri seseorang. konsep diri berpengaruh besar terhadap perubahan perilaku siswa, yaitu siswa akan bertingkah laku sesuai dengan konsep diri yang dimiliki. Siswa yang memiliki pandangan tentang diri yang positif akan menimbulkan konsep diri yang positif, sebaliknya terjadi jika pandangan tentang diri siswa negatif akan menimbulkan konsep diri yang negatif. Konsep diri yang positif dapat meningkatkan kepercayaan terhadap dirinya sehingga akan mencapai hasil belajar yang baik.

  • Harga diri

Harga diri adalah pandangan keseluruhan yang dimiliki individu tentang dirinya sendiri. Individu menghargai hal-hal yang mereka pedulikan. Harga diri juga mencakup bagaimana individu melihat diri mereka sebagai individu yang mampu, berharga, dan sukses. Harga diri juga biasa disebut citra diri. Misalnya, seorang anak dengan harga diri yang tinggi tidak hanya melihat dirinya sebagai pribadi, tetapi juga sebagai orang yang baik. Harga diri adalah sikap yang dimiliki orang terhadap dirinya sendiri, baik positif maupun negatif. Jika seseorang memiliki harga diri yang tinggi, mereka cenderung berperilaku yang positif. Sebaliknya jika citra diri rendah, seseorang akan cenderung berperilaku negatif.

  • Keyakinan diri

Keyakinan diri atau kepercayaan diri adalah kemampuan dalam meyakinkan diri pada kemampuan yang kita miliki atau kemampuan untuk mengembangkan penilaian positif baik untuk diri sendiri ataupun untuk lingkungan sekitar.

Bentuk-bentuk pengembangan diri. Yaitu:

  • Kegiatan rutin

Memasukkan kegiatan yang dilakukan secara reguler, baik dikelas maupun diluar kelas, yang bertujuan untuk membiasakan anak dalam mengerjakan sesuatu dengan baik. Seperti: upacara bendera, keberaturan, dan pemeliharaan kebersihan.

  • Kegiatan spontan

Yaitu kegiatan pengembangan diri yang tidak ditentukan tempat dan waktu. Seperti: membiasakan mengucap salam, dan membiasakan membuang sampah pada tempatnya.

  • Kegiatan keteladanan

Kegiatan pengembangan diri yang mengutamakan pemberian contoh dari Guru dan pengelola pendidikan yang lain kepada peserta didik seperti dalam bentuk perilaku sehari-hari. Seperti: berpakaian rapih, berbahasa yang baik, dan datang tepat waktu.

  • Kegiatan terprogram

Yaitu kegiatan pembelajaran pengembangan diri yang diprogramkan dan direncanakan secara formal baik di dalam kelas maupun di luar kelas maupun sekolah bertujuan memberikan wawasan tambahan pada anak tentang unsur-unsur baru dalam kehidupan bermasyarakat yang penting untuk pengembangan anak. Seperti: seminar, workshop, dan outing class.

Pengembangan diri dapat dilakukan melalui beberapa kegiatan

  • Kegiatan belajar

Kegiatan belajar telah menjadi rutinitas yang pasti dilakukan di lembaga pendidikan formal maupun non folmal. Kegiatan belajar sejatinya mengembangkan peserta didik dalam aspek kognitif (pengetahuan) sekaligus mengembangkan kemampuan peserta didik dalam berinteraksi sosial baik dengan guru maupun dengan teman sejawat.

  • Ekstrakulikuler

Kegiatan ekstrakulikuler merupakan bagian dari pengembangan diri di sekolah. Ekstrakulikuler dilakukan untuk mengembangkan potensi peserta didik, bakat, minat, kemampuan, kepribadian, kerjasama, dan kemandirian peserta didik. Kegiatan ekstrakulikuler secara tidak langsung dapat memfasilitasi pengembangan petensi peserta didik melalui pengembangan kreativitas, serta kemampuan berkomunikasi dan bekerja sama dengan orang lain.

  • Bimbingan dan konseling

dilakukan oleh guru untuk memberikan dukungan pada perkembangan siswa nya secara optimal dan mandiri. Pelayanan bimbingan dan konseling membantu siswa menemukan dan memahami serta mengembangkan diri menjadi pribadi yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, mandiri, aktif, dan kreatif, serta sehat jasmani, dan rohani.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun