Buku ’Gurita Cikeas’ yang akhir-akhir ini menghebohkan dunia politik di Indonesia mendapat tanggapan beragam dari tokoh masyarakat. Pro kontra terhadap buku tersebut pun bermunculan. Tokoh senior Muhammadiyah, Amien Rais, mengaku telah melahap habis buku Membongkar Gurita Cikeas dalam hitungan jam. "Saya mendapat info yang masih sepihak. Buku ini merupakan gabungan dari berbagai sumber sekunder, seperti internet, jurnal, dan koran. Data-data ini kemudian digabung-gabungkan. Tidak ada hasil penelitian sendiri," ujar Amien. Dalam acara pra lauching buku ’Gurita Cikeas’, Permadi mengatakan bahwa inti dari buku tersebut adalah benar dan orang yang berusaha mengalihkan substansi buku dinilai tidak berpihak kepada rakyat.
Tanggapan atas buku ’Gurita Cikeas’ mulai bermunculan. Sejauh ini terdapat dua buku yang berseberangan yaitu buku “Hanya Fitnah & Cari Sensasi, George Revisi Buku” karya Setyardi Negara dan buku “Cikeas Menjawab” karya Lilih Prilian Ari Pranowo. Menurut Setyardi, buku karyanya tidak memberikan fakta baru melainkan sebagai pelengkap buku George atau bisa dikatakan sebagai substitusi buku George. Sedangkan buku “Cikeas Menjawab” ditulis dengan menggunakan pendekatan literatur serta kutipan dari berbagai tokoh seperti yang dilakukan oleh George. Secara umum, isi buku ini adalah semua ulasan yang pernah dimuat di berbagai media baik koran, televisi, dan internet semenjak heboh buku Membongkar Gurita Cikeas.
Menurut saya, munculnya berbagai buku yang mencoba mengungkap fakta mengenai keadaan politik di Indonesia patut mendapat apresiasi. Masyarakat kini lebih peka terhadap segala perkembangan yang muncul. Buku ‘Gurita Cikeas’ mencoba menelaah kasus-kasus yang ada di lingkungan SBY, salah satunya terkait kasus Bank Century. Akan tetapi, data sekunder yang digunakan oleh George tidak cukup relevan untuk dibuktikan kebenarannya. Selain itu, banyak informasi sebagai pendapat bias George yang dikait-kaitkan dengan fakta. Munculnya dua buku pembanding ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi masyarakat untuk memahami lebih jauh tentang apa yang sebenarnya sedang terjadi di negara kita tercinta.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H