Salam sejahtera untuk semuanya,tak lupa gue ucapin mohon maaf lahir bathin.
Setelah sekian lama "hanya menjadi pembaca",kompasiana kolom bola,ingin rasanya ikutan menuangkan secercah pemikiran gue.ketika konflik tiada kunjung ada pangkalnya.
Berita yang lagi hangat memang,KPSI akan membentuk tim,walau entah apakah tim yang dibentuk KPSI itu bisa disebut "timnas",atau tidak.
Memang setelah ditanda tanganinya MOU,dianggap sebagai titik celah bagi "kelompok pemberontak",untuk menjadikan MOU sebagai alasan.
Kenapa alasan?
Mungkin sobat semua masih ingat kongres bali,ataukah statuta mbali.
Sudah basi rasanya menjadikan kongres bali yang begitu banyak mengandung misteri,serta manipulasi.
Kini hasil MOU,yang dipakai kaum pemberontak,setelah mengadu di CAS,di tolak mentah mentah.
Lalu sekarang,mendekati pagelaran AFF cup,kapesi malah membuat tim,yang katanya sih ingin mewakili indonesia.
Seperti komentar salah seorang kompasioner,bahwa pemain-pemain yang masuk dan menjadi skuad tim KAPESI ini,akan tercatat dalam sejarah.
Lalu apa motif para pemain ini?
Bukankah kita bisa berkaca pada,kelompok sparatis terdahulu,misal kejadian 30 sept,dimana tidak hanya orang yang bersangkutan,yang terkena dampaknya,namun kebanyakan anak anaknya,bahkan cucunya,masih melekat noda hitam,sebagai kelompok yang di asingkan masyarakat.
Kini mari kita lihat,apakah anggota tim kapesi ini,pernah terlintas dalam benaknya,ketika membuat keputusan bergabung dengan tim pemberontak.