Mohon tunggu...
Panca Nugraha
Panca Nugraha Mohon Tunggu... profesional -

Saya seorang wartawan, penulis. Bekerja sebagai koresponden harian The Jakarta Post untuk wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB).

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Kalau Ingat Timor –Timur, Saya akan Pilih Presiden Prabowo!

4 Mei 2014   03:21 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:54 2350
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Prabowo /kompasiana (kompas.com/Dany Permana)

[caption id="" align="aligncenter" width="624" caption="Prabowo /kompasiana (kompas.com/Dany Permana)"][/caption] Ada kenalan menitip surat politik untuk para Capres dan Wapres, begini bunyinya : “ORANG boleh bicara popularitas dan elektabilitas tinggi dari Joko Widodo (Jokowi) dalam Pilpres mendatang. Tapi, saya pribadi sudah menentukan pilihan, jauh sebelum hari H Pilpres 9 Juni 2014 nanti,”. Ya, saya pastikan saya pilih bapak Prabowo Subiyanto sebagai Presiden RI periode 2014-2019, dalam Pilpres nanti. Mantan Danjen Kopasus yang semangat kebangsaan dan kegagahannya masih terasa sampai sekarang, setiap kali saya melihat dia di televisi dan foto koran-koran. Saya tidak sedang terbawa emosi saat menuliskan ini, apalagi terbawa sentimentil politik tertentu, karena saya non partisan, hanya warga Negara biasa yang merasa sangat punya hak untuk berbicara. Saya punya alasan sangat kuat untuk memilih Prabowo sebagai Presiden RI ke depan. Dan inilah alasan utama saya : “Bahwa Presiden RI ke depan harus mau dan bisa untuk menuntut hak-hak WNI eks Timor-Timur, terkait aset-aset tidak bergerak yang mereka tinggalkan pasca referendum jajak pendapat Timor-Timur tahun 1999 silam,” Tentu saja itu bukan alasan yang klasik seperti Presiden harus bisa mensejahterakan rakyat Indonesia, kasih lapangan kerja, kasih sembako murah, pendidikan dan kesehatan. Ini sekaligus bentuk kekecewaan saya terhadap kepemimpinan Presiden dan Wapres yang sudah-sudah, mulai dari KH Abdurrahman Wahid (Gusdur) - Megawati, Megawati – Hamzah Haz, Susilo Bambang Yudhoyono – Jusuf Kalla, hingga SBY – Boediono saat ini. Para pemimpin di atas itu tidak mampu dan tidak mau mengurus lagi hak-hak WNI yang masih ada di Timor-Timur, kini Timor Leste. Padahal asset-aset itu kami dapat dengan cucuran keringat, semangat, darah, dan airmata, yang halal hasil jerih payah kami. Tapi, dibanding deretan pimpinan itu, saya lebih kecewa lagi dengan kepemimpinan Habibie. Ya, Presiden RI yang satu ini yang kasih lepas Timor-Timur lewat referendum 1999 lalu, lalu dia kabur tanpa tanggungjawab pada WNI eks Timtim yang eksodus meninggalkan harta bendanya dengan terpaksa di Timor-Timur. Sayangnya, di era itu belum ada internet yang semasif dan semudah saat ini mendapatkannya. Sehingga cerita tentang penderitaan WNI eksodus Timtim saat itu seperti terkubur, hilang begitu saja dan tak mampu ditemukan oleh mesin penelusur canggih setingkat google sekalipun. Saat referendum jajak pendapat di Timor Timur Agustus 1999 lalu dilakukan, dan akhirnya membawa Timtim menjadi negara merdeka yang terpisah dari NKRI. Kami WNI yang ada di Dili dan kota-kota lain di Timtim harus “pergi” menjadi eksodan tanpa sempat mengurusi harta benda lagi, rumah dan tanah kami hilang. Harus bertahun-tahun di pengungsian, melepas trauma, dan meniti hidup dari awal kembali, dari titik nol lagi. Saya hanyalah satu dari sekian ribu WNI eks Timtim yang bernasib sama, yang kini tersebar di hampir semua penjuru negeri ini. Bahkan di pengungsian Noelbaki dan Tuapukan, NTT, aroma tahi-tahi kering di saat kami harus mengantri makanan masih sangat terasa sampai sekarang. Sejak akhir 1999 sampai saat ini, kami merasa dilupakan, ditiadakan begitu saja. Tidak ada arah yang jelas kemana harus menuntut hak-hak kami yang tertinggal di Timtim karena pemerintah tertinggi di negeri ini pun sibuk dengan urusannya sendiri. Prabowo adalah sosok pemberani, tentara sejati. Saya yakin jika Prabowo jadi Presiden RI, penderitaan dan kerinduan WNI eks Timtim akan segera terobati. Setidaknya, ke depan ada upaya dari Negara untuk membicarakan kembali, me-renegoisasi terkait asset-aset yang merupakan hak WNI eks Timtim, dengan Pemerintah Timor Leste saat ini. Jika sejak 1999 silam ribuan WNI eks Timtim ini bertumbuh, berkembang, beranak-pinak, bayangkan berapa banyak pemilih seperti saya yang akan menggantungkan mimpi-mimpi kami ini di pundak Presiden Prabowo?. Tapi, jika pak Prabowo Subiyanto juga ternyata seperti pemimpin-pemimpin negari ini sebelumnya, yang tidak peduli dengan nasib warga eks Timtim dan enggan memperjuangkannya, maka saya pastikan, saya lebih baik memilih Jokowi. Biar sudah, agar Jokowi mau blusukan sampai ke dalam hati kami, WNI eks Timtim yang menuai banyak kerugian materil akibat referendum Timtim dulu. Dan yang sampai sekarang hanya bisa makan hati, setiap kali mengingat indahnya mentari di bumi Lorosae itu.***

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun