Mohon tunggu...
Panca Nur Ilahi
Panca Nur Ilahi Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis Rebahan

Limpahkan pemikiran dengan sebuah tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Sambal Ibu Jembatan Kebahagiaan untuk Keluarga

23 Desember 2020   20:51 Diperbarui: 23 Desember 2020   20:55 145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Aku senang mendengar harapan bibi yang turut berpartisipasi untuk memberi kebahagiaan kepada ibuku, setelah dua hari menunggu, paket kiriman itu datang dengan selamat. Kurir yang membawa paketnya pun terlihat tidak asal Ketika mengirimkan paket tersebut, bahkan ia menanyakan nama yang mengambil paket tersebut, apakah sudah benar sampai dengan nama penerima.

Itu menyadarkan ku bahwa sistem pengiriman barang di Indonesia kini sudah sangat bagus dan tidak perlu diragukan lagi, terutama jasa pengiriman yang aku pakai yaitu JNE. JNE sudah ada selama 3 dekade di Indonesia, tentunya aku merasa JNE juga turut mengambil peranan dalam memberi kebahagian untuk masyarakat Indonesia, karena di setiap barang yang selamat sampai tujuan merupakan sebuah bentuk kepedulian dari JNE terhadap kebahagian dan kepuasan konsumen. Seperti paket terasi yang sampai dengan selamat di rumah ku.

Aku mengatakan kepada kakak dan abang ku untuk datang ke rumah agar bisa berkumpul Bersama dan memberikan kejutan untuk ibu. Tentunya dengan sambal terasi yang aku buat. Hari itu tiba, aku membuat sambal kesukaan ibu dengan resep yang diberikan oleh bibi ku. Kaka ku membawa ayam goreng, dan yang lain menyiapkan makanan pendamping lain yang ibu suka.

Siang itu ibu terlihat ibu sedang tidur di dalam kamar, aku membangungankan ibu ku untuk makan siang Bersama. Namun ibu terlihat tidak antusias, aku membujuk ibu Bersama dengan ayahku. Ketika ibu keluar ibu ku terkejut dengan adanya kakak dan abangku, meja makan terisi dengan lengkap. Ibu terlihat tersenyum sambal terheran. Kakak mengajak ibu untuk duduk dan makan bersama.

Ibu melihat ada sambal dan lalapan kesukaannya di meja makan. Ketika ibu mulai mencicipi sambal tersebut ia terdiam. Lalu senyum keluar terlihat Kembali dari bibirnya. Ibu sampai bertanya "Kenapa sambal ini terasa seperti sambal kampung yang ibu suka? Setau ibu terasi dari kampung sudah habis Ketika sebelum pandemi.'' Aku menjawab "Iya ini terasi dari kampung aku meminta tolong Bibi untuk mengirimnya melalui JNE." Ibu melanjutkan makannya, kami pun ikut makan Bersama. Kini rumah terasa hangat Kembali dengan suara canda tawa dari enam orang anak.

Tidak sampai disitu kami pun memesan sebuah hadiah yang juga dikirimkan melalui JNE, yaitu sebuah kebaya yang ibu sering lihat di toko online. Melihat kebaya itu ibu tidak percaya, seharusnya kebaya itu tidak datang secara sempurna karena banyak bahannya yang mudah copot jika terguncang keras. Aku menjelaskan Kembali kepada ibu, bahwa sekarang pengiriman JNE sudah sangat canggih dan teliti. Setiap barang yang mereka kirimkan tentu akan dijaga dengan sebaiknya sampai ke tangan penerima.

Setelah kembalinya kebahagian di wajah ibu kakakku dan abangku sepakat untuk seminggu sekali berkunjung ke rumah, aku pun akan lebih perhatian kepada ibu. Berbagi kebahagiaan kepada orang yang aku sayangi merupakan sebuah kewajipan yang harus dilakukan, karena aku percaya kebahagian yang kita berikan ke orang lain akan berbalik kepada diri kita sendiri.

Begitu pula menyantuni anak yatim, berbagi makanan dengan orang sekitar, dan saling tolong menolong merupakan kebahagian yang bisa kita lakukan di luar orang-orang yang ada di dekat kita. Sekecil apapun yang kita berikan jika itu membuat orang lain Bahagia maka itu sangat bermakna dalam kehidupan kita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun