" Orang asuransi jangan pintar membujuk tapi harus memberi petunjuk " demikian salah satu motto dari salah satu perusahaan asuransi yang ada di Indonesia.
Jujur saya sangat setuju sekali dengan motto tersebut mengingat adanya pengalaman yang tidak mengenakan ketika berhubungan dengan agen asuransi saat sedang prospek dengan calon kliennya
Awalnya saya menutup diri ketika banyak orang menawarkan untuk menggunakan asuransi karena perusahaan tempat saya bekerja sudah melindungi karyawannya dengan asuransi yang menurut hemat saya sudah mengcover semuanya, baik untuk kesehatan atau keselamatan jiwa saya dan keluarga.
Seiring dengan semakin besarnya anak saya dan dirasakan bahwa pendidikan di Indonesia ini mahal, maka mulailah saya tertarik untuk mencari asuransi pendidikan yang preminya tidak terlalu besar akan tetapi besar manfaatnya.
Kemudian saya mencoba mencari informasi dari beberapa perusahaan asuransi dan mereka pun mengirimkan petugasnya dan memberi proposal guna saya pelajari
Masalah mulai timbul ketika beberapa proposal yang mereka ajukan ternyata tidak sesuai dengan yang saya inginkan, sehingga saya putuskan untuk tidak memilihnya. Akan tetapi ternyata penolakan tersebut tidak membuat petugas asuransi itu berhenti menghubungi saya. Dengan berbagai cara dan bujuk rayu mereka terus menyakinkan saya bahwa produknya itu sangat baik dan cocok untuk anak saya.
Sehingga saya mulai kesal dan bosan dengan cara-cara mereka yang memaksakan pendapat kepada calon kliennya. Akhirnya dengan pencarian yang cukup lama saya menemukan juga jenis asuransi yang benar-benar cocok untuk anak saya
Menurut saya, dengan berasuransi kita dapat menyisihkan dana secara teratur, sehingga kelak bila tiba waktunya, dana tersebut dapat diambil sesuai tujuan.
Memilih sebuah produk asuransi harus teliti dan harus sesuai tujuan, bila tujuan untuk dana pendidikan maka pilihlah produk yang benar-benar dapat mengcover keperluan tersebut pada saat dibutuhkan.
Besarnya premi yang dipilih pun harus sesuai dengan kemampuan bayar agar polis asuransi dapat terus aktif karena bila premi tertunggak maka polis menjadi tidak berlaku dan manfaat asuransi tidak dapat dibayarkan.
Meskipun bukan menjadi bagian dari polis, untuk produk selain produk kesehatan, biasanya akan diberikan ilustrasi sebagai gambaran perkembangan dana hingga berakhir masa kontrak. Contohnya, berapa lama masa pembayaran premi, tahapan pengambilan dana dan berapa hasil yang akan diperoleh pada akhir masa kontrak.
Ada banyak alasan orang memilih jenis asuransi, dan alasan saya memilih asuransi pendidikan karena saya ingin memastikan bahwa biaya pendidikan anak saya tetap terjamin meskipun terjadi risiko terhadap orang tuanya karena pada asuransi pendidikan ini akan ada pembebasan premi bila terjadi risiko meninggal atau terjadi cacat tetap pada orangtua yang bertindak sebagai pemegang polis.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H