Forbes membuat daftar cabang olahraga yang dinilai bisa mengancam jiwa atlet.
Sumber: indosport.com
[caption id="" align="alignnone" width="625" caption="ilustrasi"][/caption] Forbes, salah satu media terdepan di dunia, membuat daftar olahraga berbahaya yang bisa menghilangkan nyawa sang atlet. Olahraga apa sajakah itu? Â Simak... Olahraga bisa menjadi cara yang baik untuk melatih tubuh dan juga pikiran kita. Olahraga juga merupakan hiburan yang luar biasa. Kebanyakan olahraga fisik tentunya disertai risiko di mana pemain selalu berpotensi untuk mengalami cedera, namun ada beberapa olahraga tertentu yang berbahaya hingga dibatasan bisa mematikan.
1. Rafting
[caption id="" align="aligncenter" width="625" caption="Rafting"][/caption] Rafting adalah olahraga outdoor, penuh dengan risiko, di mana rakit dari karet digunakan sebagai kendaraan untuk dikemudikan melalui perairan kasar. Suasana alam pada olahraga ini sangat bervariasi, dan akibatnya, tantangan baru selalu hadir untuk dihadapi oleh peserta. Perairan yang liar tersebut mengancam peserta untuk terlempar keluar dari rakit atau terbentur bebatuan. Cedera yang umum dialami saat rafting adalah patah kaki dan lutut terkilir.
2. Bicycle Motocross (BMX)
[caption id="" align="aligncenter" width="625" caption="BMX"][/caption] Bicycle Motocross, yang lebih dikenal dengan BMX, adalah olahraga sepeda ekstrim yang menegangkan. Olahraga ini tentunya juga membutuhkan sepeda khusus BMX. Pesepeda BMX dituntut untuk melakukan stun pada media ekstrem termasuk lereng vertikal. Pesepeda juga dituntut untuk menampilkan kombinasi akrobat dan trik inovatif yang tidak hanya untuk enak dilihat namun juga belum pernah dilakukan sebelumnya. Namun stun tersebut seringkali berakhir dengan luka memar, gores, atau robek yang serius, hingga tidak sadarkan diri.
3. Panjat Tebing
Sangat mudah dipahami dari namanya saja, bahwa tiap elemen dalam panjat tebing adalah berisiko. Sang pendaki terekspos bahaya beragam. Cedera yang mungkin dialami mencakup patah tulang, otot tertarik, engkel terkilir, ligamen retak, cedera punggung, gegar otak atau pun radang dingin (frostbite) jika mendaki saat musim dingin. Cuaca juga bisa seringkali berganti dan menghasilkan efek letal, di mana kematian adalah hal yang biasa.
4. Street Luge
Street Luge adalah olahraga yang cukup mirip dengan skateboard, dengan satu-satunya perbedaaan adalah sang pemain harus berada di posisi supine (terlentang namun dengan tangan merapat) di atas papan luge saat dia menerjang turun jalanan aspal dengan kecepatan ekstrem. Salah satu fakta olahraga ini adalah legalitasnya masih abu-abu. Peralatan, perlengkapan, dan perijinan yang diperlukan masih didiskusikan. Partisipan dianjurkan mengurus asuransi kesehatan penuh terlebih dahulu sebelum beraksi.
5. Selancar Ekstrem
Walaupun Selancar adalah olahraga petualangan yang populer, namun Selancar Ekstrim membutuhkan disiplin tinggi di mana sang peselancar harus menghadapi ombak raksasa yang ditetapkan minimal setinggi 20 kaki (6,1 meter). Rekor yang masih diincar peselancar hingga saat ini adalah menaklukan ombak setinggi 100 kaki (30,5 meter), di mana sang penyelenggara kompetisi the Billabong Odyssey menawarkan hadiah 100 ribu dolar AS atau sekitar Rp1,265 miliar. Beberapa bahaya terbesar dalam olahraga ini mulai dari tertarik ombak hingga tenggelam, terbentur karang bebatuan hingga terbentur papan selancar sendiri.
6. Rodeo Banteng
Rodeo Banteng adalah salah satu jenis rodeo di mana sang penunggang harus mampu bertahan di atas banteng liar besar yang pastinya berusaha untuk menjatuhkannya. Olahraga ini merupakan favorit bagi pria yang ingin unjuk kebolehan mampu mengambil segala resiko, termasuk gegar otak hingga terinjak sang banteng yang berbobot hingga 1.800 pon (900 kg).
7. Diving Gua Dasar Laut
Cave Diving, atau menyelam ke gua yang terletak di dasar laut, adalah olahraga petualangan yang tidak lazim. Kesulitan utama olahraga ini adalah cahaya yang minim karena lokasi yang jauh dari permukaan laut, berakibat pada keterbatasan jarak pandang. Risiko yang umum adalah kehabisan nafas yang bisa mengakibatkan kematian. Penyelam biasanya melengkapi diri dengan asuransi jiwa.
8. Scuba Diving
Mungkin banyak orang tidak mengetahui bahwa kata Scuba dalam Scuba Diving adalah akronim dari Self-Contained Underwater Breathing Apparatus (Alat Bantu Pernafasan Mandiri Bawah Air). Di balik keeleganan olahraga ini di mana kita bisa melihat keindahan biota bawah laut, terdapat risiko yang mengancam yaitu penyakit terkait dekompresi (tekanan udara), mulai dari kejang hingga masalah tulang belakang, paru-paru, dan kegagalan fungsi otak.