1. Dibuat secara tradisional
Kain tenun daerah Bayan memiliki keunikan yang menarik untuk kita ketahui, salah satunya adalah dalam proses pembuatannya. Masayarakat Bayan masih membuat kain tenun secara tradisional.Â
Mengapa dibilang masih tradisional? Karena proses pembuatannya dilakukan secara manual dan  hanya menggunakan sumber daya manusia yang dibantu oleh sebuah alat sederhana yang terbuat dari kayu, bukan menggunakan mesin.
2. Diajarkan secara turun-temurun
3. Memiliki berbagai motif dan jenis
Setelah itu, ada juga kain "Kereng Poleng" dengan motif yang warna-warni, dan biasanya digunakan oleh seorang perempuan di Desa Bayan. Â Bayan juga memiliki kain tenun yang dipergunakan untuk ikat kepala, yaitu "Jong" dan "Sapuk", kedua kain ini digunakan sebagai ikat kepala. Namun yang membedakan adalah Jong digunakan oleh kalangan perempuan, sedangkan Sapuk digunakan oleh kalangan laki-laki.
4. Setiap jenis dan motif kain tenun memiliki makna tersendiri
Selanjutntya adalah "Sapuk" yang memiliki berbagai jenis, dan jenis yang digunakan biasanya menandakan sebuah posisi atau jabatan di dalam pranata adat. Pertama adalah Sapuk berwarna biru, yang melambangkan sebuah langit yang berwarna biru dan dapat mengayomi masyarakat, biasanya digunakan oleh Mak Lokaq Perumbaq atau seperti pemuka adat setempat.Â