Ketika Aiman pamit dari Kompas TV, saya merasa ada lubang di hati. Rasa itu berbeda dengan perasaan ketika Fristian Griec ternyata pindah ke TVRI atau Sofie Syarif yang tak lagi menyapa kita di Sapa Indonesia Malam.
Saya sempat mencari ke mana Fristian saat mendapati acara bicara hukum di Kompas Tv tidak lagi diampunya. Hal yang sama sewaktu saya menyadari Sofie Syarif kok sudah tidak ada di Sapa Indonesia Malam setelah berhari-hari saya menonton acara tersebut lagi.
Ketika saya tahu keberadaan dua jurnalis ini, yang satu punya program sendiri di TVRI dan yang satu lagi ternyata melanjutkan pendidikan ke Inggris, ya sudah. Keingintahuan terpenuhi. Saya pun kembali menonton Kompas TV. Menikmati Rosi setiap Kamis malam, menyimak diskusi Satu Meja The Forum bersama Budiman Tanuredjo. Dan tentu saja acara investigasi yang selalu ditunggu, Aiman.
Lepas dari gayanya yang sok atletis, saya menyukainya caranya membawakan acara. Investigatif, membuka mata. Ia tak sekadar membuka tabir dari penjelasan narasumber, tetapi juga menyajikan fakta langsung dari lapangan. Dia terjun langsung ke TKP mutilasi saksi korupsi di Semarang. Eksklusif, hanya di Aiman.
Mungkin ada yang masih ingat ketika Aiman berkunjung ke lembaga pemasyarakatan. Saya lupa lokasinya di mana. Ia bertanya pada para napi bagaimana fasilitas yang mereka terima. "Gimana air minum cukup?"Â
Suara napi bersahut-sahutan menjawab ,"Minum dari air kran."
Juga serangkaian investigasi lain yang meninggalkan kesan acara Aiman bisa diandalkan untuk mengetahui fakta yang terjadi di lapangan. Terlebih kasus Sambo yang complicated. Kasus pembunuhan berencana Brigadir J, obstruction of justice, dan Konsorsium 303.Â
Tayangan investigasi Aiman terakhir begitu berani mengupas Konsorsium 303. Ia dengan lugas dan berani mewawancara pengusaha judi online yang pernah dipenjara dan kabarnya sudah insyaf. Untuk yang satu ini, saya masih ingat pertanyaan normatif AIman pada si pengusaha,"Anda berhenti karena sadar ini perbuatan yang salah dan melanggar hukum?"Â
Penjelasan yang tak kalah gamblangnya diperoleh dari Ketua IPW, Sugeng Teguh Santoso. Penjelasan Ketua IPW ditegaskan lagi oleh salah satu anggota Kompolnas bahwa Konsorsium 303 itu ada. Ada yang bilang Aiman sedang berjalan di dalam api karena keberaniannya mengupas jaringan judi online yang melibatkan banyak pejabat Polri dan petinggi di negeri ini.
Ketika Aiman mengumumkan pengunduran dirinya di media sosial miliknya, publik bereaksi. Kabar ini bahkan sempat menjadi Trending Topic di Twitter. Luar biasa ternyata Aiman mendapat tempat sangat istimewa di hati masyarakat Indonesia.