Mohon tunggu...
Indra GP
Indra GP Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Pendidikan Seni

Mencoba belajar seni dan kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Suara Hati Lirih

17 Desember 2021   14:10 Diperbarui: 17 Desember 2021   14:16 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kusapu lamunanku dengan senyum
Kala mengingat waktu itu bersamamu

Beralih cerita pada seseorang,
Yang kini ku peluk erat
Kusemai bersama mentari
Di tiap pagi dan akhir petang

Barangkali lukisanmu masih terpasang di tembokku
Aku hanya memandangmu lalu,
Sambil ku wara-wiri, tuk terus menyibukkan diri

Sebagian tintaku mungkin habis untuk mewarnaimu
Namun ku berjuang bersama denting waktu
Mengisi kehidupan dengan nilai-nilai Illahi

Sepatah kata memang kadang membekas
Seperti halnya salahku memakimu
Dan saudaraku sendiri

Aku bersalah dalam emosi
Belajar mengendalikan diri menjadi bakti
Sejalan dengan rautan hatiku
Aku memaknai bijak akalku

Sabar memang pedih
Tertatih di tengah batu bara menyala
Suara hatiku lirih, menyerukan NamaMu Tuhan
Mengharap Ridho dan Kelegaan HatiMu
Tuk selalu menjaga dan menemaniku

Jalanku panjang
Langkahku harus tegap
Kakiku perlu kulatih sigap agar selalu siap
Hati, akal dan tanganku pun musti seirama,
Menyulam jeli keburukan diri ini

Semua kulakukan dengan kasih
Serta kupersembahkan dengan cinta

Semoga Dia mendengarku,
Menyapa salam doaku dan,
Selalu membimbing arah hidupku
Menuju Satu dalam kebajikan abadi

Brebes, 17 Desember 2021

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun